Mohon tunggu...
Ar Dhisa
Ar Dhisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'am a boy...\r\nyes... boy, notyet a man..\r\nbut, don't call me "boy", coz it's not my name.\r\nhahahah... :-D\r\n\r\nsaya ga' suka baca, apalagi nulis.. sukanya makan mie ayam di warungnya Pak Kumis.\r\nTidak punya catatan kriminal, paling cuma beberapa surat tilang karena ga' sengaja nglanggar overboden.\r\n-Anda merasa foto saya kebalik? bukaan.. sebenarnya, andalah yg kebalik..-

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dokter Kusmanto dan Keluarga (II), Wisata Kuliner

26 Mei 2013   10:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:00 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14 Mei 2013, Jakarta

Cerita-ceritanya dokter Kusmanto ulang tahun. Kebetulan Felix Kusmanto (anak ke-2 dokter Kusmanto) juga baru pulang ke Indonesia. Saya diajak Dokter Kusmanto makan Gabus Pucung kesukaan dokter Kusmanto  bersama Felix dan mamanya.

Perjalanan yang ditempuh lumayan jauh juga. Dari Atrium ke daerah Cawang-menjemput Felix dan mamanya, kemudian kalau gak salah ke utara melewati stasiun  Jatinegara sampai di warung kecil pinggir jalan. Orang jawa bilang, warung kecil sederhana yang, “ora mitayani banget lah..”.

Sudah bertahun-tahun dokter Kusmanto menjadi pelanggan gabus pucung di warung ini. Saking cintanya, sampai 2 porsi gabus pucung habis ma dokter Kusmanto.  Inilah penampakan gabus pucung tersebut :

[caption id="attachment_263553" align="alignnone" width="614" caption="Gabus Pucung"][/caption] Rasanya gurih, lembut, kagak irit bumbu, kuahnya berasa banget dan bumbu sampai meresap ke dalam daging, kalau orang jawa bilang, “buket” banget lah.. dimakan bersama kerupuk emping. Maknyuuuuusss....

Setelah kenyang menyantap gabus pucung, kami melanjutkan perjalanan lagi. Melewati Kanal Banjir Timur sekedar memuaskan penasaran orang Purwokerto ini yang belum pernah menyambangi Kanal Banjir Timur. Kanal Banjir yang ada berita Jokowinya itu.. :-D

[caption id="attachment_263555" align="alignnone" width="614" caption="Kanal Banjir Timur"]

1369497559265445255
1369497559265445255
[/caption] Dari Kanal Banjir Timur, kami menuju ke arah Kuningan untuk mengajak Markus Kusmanto (Anak pertama dokter Kusmanto)  yang bekerja di salah satu bank di sana untuk makan siang. Di jamin program diet saya bakal gagal total. Padahal tadi barusan makan seporsi gabus pucung. Hahahah...

Kami memilih makan di H.E.M.A Resto. Sebuah restoran bergaya Belanda. Mas Felix bilangnya, “Kagak sekedar makan, tapi itu Lifestyle pak Arif..."

Menunya kagak familiar. Makanan orang Londo gitu... Ada nih yang namanya Zuppa Soup. Sup dengan Roti yang menggembung kaya’ balon di atasnya.

[caption id="attachment_263556" align="alignnone" width="614" caption="Zuppa Soup"]

1369497778804850881
1369497778804850881
[/caption] Terus ada salad saus tuna..

[caption id="attachment_263557" align="alignnone" width="614" caption="Salad Saus Tuna"]

13694979011221847193
13694979011221847193
[/caption] Roti isi juga ada... [caption id="attachment_263559" align="alignnone" width="614" caption="Roti Isi"]
1369497984732327276
1369497984732327276
[/caption] Bener-bener penuh ini perut, kalau orang jawa bilang tuh,  "kewaregen nganti meyeg-meyeg.”:-D Tapi yah emang lidah dan kantong orang jawa, enak siiiiih... tapi dibanding H.E.M.A, penilaian nomer satu tetep jatuh pada Gabus Pucung pinggir jalan.. :-D

Setelah mengantar Markus Kusmanto kembali ke kantor, kami kemudan menuju ke Pasific Place. Di sini kagak makan, sekedar berjalan-jalan dan melihat-lihat glamornya kota Jakarta. Pokoknya, kalau ada restoran di Pasific Place, yang di jual itu bukan makanan, tapi “gaya hidup”. Ada juga toko buku, tapi yang di jual adalah, “gaya hidup”, Toko baju juga ada, tapi lagi-lagi yang dijual adalah, “gaya hdup”. Gaya hidup yang membuat secangkir kopi berkali-kali lipat lebih mahal daripada fullcourse lunch in de wartegs. :-D

Pulang dari Pasific place, malamnya kami menjemput Raihan Kusmanto di Kepu kemudian menuju Mall Kelapa Gading untuk mengganti kaca mata nya yang patah sekalian makan malam di Bakmi GM.

Saya kira Bakmi GM tak masalah untuk diet, karena jalan kaki di Mall Kelapa Gading cukup membakar kalori. Ini juga kali pertama saya berkunjung ke mall Kelapa Gading. Saya kira tadinya masuk, naik eskalator, sampai. Ternyataaaa.. yang namanya Mall Kelapa Gading itu puaaaanjaaaaaaaaang benerrrr...  harus jalan jauh sampai ke ujung untuk menuju bakmi GM yang terkenal itu. hahahah.. norak.

1369498222674388243
1369498222674388243
Saya- karyawan Bakmi GM- Felix

Saya memesan nasi goreng. Perut ini sudah over load.

1369498348890262152
1369498348890262152

Tapi lagi-lagi, enak siiiih.... tapi dibanding nasi goreng di Bakmi GM, penilaian nomer satu tetep jatuh pada.... Gabus Pucung pinggir jalan.. hahahah

nb : Begitu pulang, sampai di Lumire Hotel, di atas meja sudah tersedia nasi ayam goreng, ikan jambal roti, dan sepiring pisang goreng. “ini aku disuruh nghabisin Min?serius?

oke.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun