Mohon tunggu...
Analisis Pilihan

Menimbang Makna Golput dari Opini Franz Magnis-Suseno

18 Maret 2019   23:14 Diperbarui: 20 Maret 2019   09:54 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Franz Magnis-Suseno dikenal sebagai salah seorang pemikir, rohaniwan, dan budayawan ternama di Indonesia. Pria kelahiran Jerman, 26 Mei 1936 itu menulis opini yang berjudul Golput. Dalam opininya,  dia menjelaskan bahwa pendapatnya tersebut ingin dia sampaikan dengan jelas.

“Jangan harap pendapat berikut akan diajukan secara santun, adem-ayem, baik-baik. Tidak! Saya mau menulis dengan jelas,” tulisnya dalam paragraf tiga di kolom opini tersebut.

Bagi Franz Magnis-Suseno, orang yang memiliki hak pilih namun tidak menggunakan hak pilihnya atau golput merupakan orang yang bodoh, berwatak benalu, bermental tidak stabil.

“Kalau Anda meskipun sebenarnya dapat, tetapi Anda memilih untuk tak memilih atau golput, maaf hanya ada tiga kemungkinan: Anda bodoh, just stupid, atau Anda berwatak benalu, kurang sedap, atau Anda secara mental tidak stabil, Anda seorang psycho-freak,” kata dia pada paragraf enam.

Lanjutnya, jika memang kontestasi pemilu saat ini tidak menampilkan calon-calon yang sesuai dengan harapan pemilih maka, menurut dia ada baiknya memilih calon yang  memberikan efek negatif paling sedikit.

“Dalam pemilu kita tidak mencari yang terbaik, melainkan berusaha memastikan yang terburuk jangan terpilih,” tertulis di paragraf delapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun