Mohon tunggu...
Ardhika Dikoy
Ardhika Dikoy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ulasan Film | "Star Wars: The Last Jedi"

26 Desember 2017   23:54 Diperbarui: 27 Desember 2017   00:14 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya menceritakan tentang pertempuran antara Resistance dan First Order namun juga pertempuran hati setiap manusia dalam memutuskan jalan hidup, merupakan salah satu elemen mengapa Star Wars begitu digemari banyak orang sampai Episode ke-8 ini. The Last Jedi berhasil mempertahankan "Demam Star Wars" di seluruh dunia setiap penghujung tahun sejak 2015 lalu.

Melanjutkan kisah Episode VII: The Force Awakens, The Last Jedi bercerita tentang perjuangan dari Resistance yang dipimpin Putri Leia Organa untuk bisa bertahan dari serangan First Order yang dipimpin Supreme Leader Snoke. Di lain tempat, Rey (Daisy Ridley) mencoba membujuk Luke Skywalker (Mark Hamill) untuk keluar dari pengasingannya dan bergabung dengan Resistance, sembari mempelajari cara mengendalikan Force dari Luke dan alasan ia mengasingkan diri.

Sebuah film yang bisa dikatakan dari awal hingga akhir dibanjiri dengan konflik, mulai dari konflik fisik hingga konflik perasaan. Kita bisa banyak menemukan gejolak dalam diri tiap karakter, yang membuat penonton ikut terhanyut dengan gejolak dan kegalauan dari masing-masing tokoh. Hal ini didukung pula dengan sentuhan musik dari John Williams, yang sudah memandu musik dari film-film Star Wars sejak A New Hope (1977).

Rian Johnson dengan begitu epik mengemas film ini menjadi drama penuh aksi sarat kejutan. Koreografi serta efek-efek pada adegan pertempuran cenderung tidak berlebihan, sehingga kita ikut merasakan ketegangan bertempur di luar angkasa. Namun, film ini seperti setengah-setengah dalam menghadirkan hal-hal berbau humor yang sebenarnya kita bisa temukan saat menonton tapi tidak terlalu berhasil.

Sebagai film 'tengah' dari Star Wars Sequel Trilogy, The Last Jedi mampu menunjukkan keunikan dan rasa tersendirinya, terlepas dari The Force Awakens yang juga punya sisi uniknya tersendiri. The Last Jedi terkesan lebih "gelap" dan "penuh struggle", dan tak heran jika memang film ini disandang banyak orang sebagai film Star Wars terbaik sejak The Empire Strikes Back tahun 1980.

Saya merekomendasikan The Last Jedi untuk ditonton baik oleh para pecinta Star Wars maupun yang masih awam mengenal Star Wars. Film ini layak dijadikan alternatif liburan penghujung tahun untuk ditonton bersama keluarga, teman atau pacar, walaupun pacar anda tidak paham tentang Star Wars seperti pacar saya heuheuheu.

(8,9/10 - )

Data film

Judul:

Star Wars Episode VIII: The Last Jedi

Sutradara:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun