Kesan pertama mengkhianati saya ketika semakin jauh menelusuri game ini. Sebuah game retro 2D bergenre RPG yang mampu membuat saya nyaman duduk berjam-jam sembari bermain menelusuri dunia Bawah Tanah.
Undertale berkisah tentang seorang anak kecil yang jatuh ke dunia Bawah Tanah atau Underground, yang menjadi tempat tinggal para umat Monster yang bersembunyi setelah kalah dalam peperangan melawan manusia. Di sana, ia harus mencari cara untuk keluar dari Underground sembari menghadapi berbagai monster.
Dari kilasan kisahnya saja, game ini seolah terlihat sebagai game yang biasa-biasa saja. Namun Undertale menawarkan kompleksitas cerita ketika pemain terus memprogres permainan, seperti backstory dari sejarah monster dan juga karakter-karakter yang beragam nan nyeleneh. Ketika anda merasa telah berhasil sampai di ujung game ini, nyatanya anda tidak. Bahkan game ini menyuruh anda untuk memilih, bagaimana anda mau mengakhiri game ini? Lewat cara santunkah atau sadiskah?
Undertale juga menunjukkan bahwa RPG Retro sekalipun bisa sangat seru dan menyenangkan. Kepintaran Toby Fox dalam memadukan grafis remeh, story yang ringan, narasi yang menyentuh dan menghibur, dan gameplay yang sederhana membuatnya sebagai RPG yang tak bisa dianggap sebelah mata.
9,0/10 -
Profil game
Judul:
Undertale
Developer:
Toby Fox
Engine:
Gamemaker: Studio
Platform: Windows, OS X, Linux, Playstation 4, Playstation Vita
Release:
Windows, OS X - 15 September 2015
Linux - 17 Juli 2016
PS4, PS Vita - 15 Agustus 2017
Genre:
Role-playing
Mode:
Single Player
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H