3) Model Triadik
Dalam model triadik ini ada ketiga yang menjembatani sains dan agama. Jembatan itu adalah filsafat. Model yang diajukan oleh kaum teosofis yang bersemboyan "tidak ada agama yang lebih tinggi dari kebenaran," Kebenaran adalah kebersamaan antara sains, filsafat dan agama.16 menjelaskan, model ini merupakan perluasan dari model diadik, dengan memasukkan sebagai komponen ketiga yang berada di antara sains dan agama. Model ini barangkali bisa dikembangkan lagi dengan mengganti komponen ketiga, yaitu filsafat dengan humaniora atau ilmu-ilmu kebudayaan.
Sumber :
Tajuddin, T., & Awwaliyah, N. M. (2021). Paradigma Integrasi-Interkoneksi Islamisasi Ilmu Dalam Pandangan Amin Abdullah. Aksiologi: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 1(2), 56-61. http://aksiologi.pubmedia.id/index.php/aksiologi/article/view/11/13Â
Aminuddin, L. H. (2010). INTEGRASI ILMU DAN AGAMA: Studi Atas Paradigma Integratif Interkonektif UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta. Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam, 4(1), 1-34. https://media.neliti.com/media/publications/143712-ID-integrasi-ilmu-dan-agama-studi-atas-para.pdf
Masyitoh, D., Mustika, R. D., Alfaza, A. S., Hidayatullah, A. F., & Umar Al Faruq, A. H. (2020). Amin Abdullah dan Paradigma Integrasi Interkoneksi. Attractive: Innovative Education Journal, 2(1), 108-116.
http://dx.doi.org/10.51278/aj.v2i1.22 Â http://www.attractivejournal.com/index.php/aj/article/view/22/19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H