Inna adalah huruf yang berfungsi membaris ataskan kata benda. Sebagai contoh dalam kalimat sekolah itu bagus (al-madrosatu jamiilun), berubah menjadi innal madrosata jamiilun (sesungguhnya sekolah itu bagus). Begitu juga dengan kata la'alla. La'allal madrosata jamiilun, semoga sekolah itu (menjadi) baik/bagus. Adapun kata laa, contohnya laa thooliba fil madrosati, tidak ada siswa di dalam sekolah.
Ketiga, adanya tanwin. Tanwin adalah tanda baca berupa dua baris atas, atau dua baris bawah, dan dua baris depan, dengan pelafaan "an", "in", dan "un". Contohnya kata madrosatun (sekolah), baitun (rumah). Keempat, berperan sebagai idhafah. Idhafah adalah dua kata berbeda makna yang digabungkan menjadi satu pengertian yang baru. Dalam ilmu Bahasa Indonesia, ini disebut sebagai kata majemuk.
Contoh dari kata majemuk seperti rumah sakit. Rumah mempunyai pengertian bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan sakit maknanya perasaan tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu. Lantas rumah sakit menjadi satu pengertian yang baru, yaitu gedung tempat merawat orang sakit.
Dalam bahasa arab contohnya seperti baitul kholaa-i, jika diartikan secara harfiah adalah rumah sunyi, namun ungkapan tersebut popular diucapkan untuk menyebutkan kata "wc". Contoh lainnya seperti 'Abdulloh, hamba Alllah, dan lain sebagainya.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H