Setiap orang, bukan hanya instansi, lembaga, atau organisasi pasti punya visi dan misi. Tujuan atau arah dimana hal tersebut menjadi target yang akan dicapai. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal apa itu visi dan misi?
Visi dapat dikatakan sebagai tujuan awal dan dasar. Di dalamnya memuat impian, cita-cita, nilai dan masa depan dari sebuah organisasi, bahkan tujuan hidup bagi individu. Visi menjadi acuan agar tidak melenceng dari tujuan di awal jika memiliki ide perubahan yang baru.
Setelah memahami apa itu visi, mari sejenak kita bincangkan apa itu misi? Jadi misi itu, ya bagaimana kita mewujudkan apa-apa yang telah kita cita-citakan. Lebih kepada pengembangan dan cara bagaimana kita melaksankan jabaran kata-kata yang telah kita rangkai dalam sebuah visi tersebut. Â
Membangun satuan pendidikan haruslah dengan visi dan misi yang jelas. Kedua hal itu ibarat sebuah identitas yang melekat pada wadah pendidikan tersebut. Maka masyarakat yang mengenal identitas itu, tentulah tahu akan kemana arah dan tujuan pembelajaran anaknya di sekolah tersebut.
Simpelnya begini, jika Anda ingin mengarahkan anak Anda untuk menjadi penghafal Qur'an, maka kurang tepat jika Anda masukkan ia ke sekolah umum, dimana hafalan bukanlah pembelajaran utama. Sebaliknya, jika Anda hendak mengarahkan pembelajran anak Anda menjadi seorang seniman, maka tidaklah tepat ia dimasukkan ke sekolah agama, yang notabenenya menggembleng siswa untuk menekuni disiplin ilmu pendidikan bidang agama.
Gambaran diatas kiranya dapat menjadi contoh dalam memahami arah visi dan misi sekolah. Lantas, mengapa pembuatan visi misi itu begitu urgen dalam mendirikan satuan pendidikan?
Pertama, untuk menentukan strategi. Mengutip makna dari KBBI, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (tertentu). Sudah seharusnya sekolah mempunyai arah yang akan dituju untuk mencapai tujuan tertentu. Misalkan tujuan sekolah adalah mencetak siswa masuk kuliah kedokteran. Tentu sekolah akan memperbanyak materi pelajaran terkait ujian masuk fakultas kedokteran.
Kedua, untuk menentukan skala prioritas. Visi dan misi akan mengesampingkan hal-hal yang tidak terlalu penting untuk canangkan dan diprogramkan. Agar tidak banyak membuang anggaran yang sia-sia. Atau walaupun kegiatan yang dibuat itu bermanfaat, tapi jika tidak dapat menunjang keberhasilan visi sekolah, maka akan percuma saja. Maka dengan adanya visi misi yang jelas, sekolah akan banyak memogramkan kegiatan terkait pengembangan visi dan misi sekolah.
Ketiga, untuk menggerakkan orang. Para pendidik dan warga sekolah lainnya tentu telah memahami visi dan misi sekolah dimana ia bekerja. Hal ini kiranya dapat memotivasi mereka yang terlibat di dalamnya untuk lebih meningkatkan kinerjanya demi terwujudnya visi dan misi sekolah. Â
Keempat, untuk tolok ukur keberhasilan. Ini merupakan standar yang menjadi acuan pada sekolah tersebut. Hal ini dapat dilihat setelah satu tahun ajaran berlangsung. Apakah para lulusan sekolah tersebut berhasil mewujudkan apa yang telah di visi-misikan? Jika belum terwujud, berarti belum berhasillah sekolah mengarahkan para siswanya, dan perlu pembenahan kedepannya. Â
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H