Hasil akhir bukanlah segalanya. Proses pembelajaran siswa menjadi hal yang paling penting untuk dipertimbangkan. Guru tentu menemukan siswa yang unggul dan siswa yang biasa saja di dalam kelas. Tapi, bisa jadi siswa tersebut unggul dalam bidang tertentu saja namun tidak bidang lainnya. Begitu juga dengan siswa yang lain.
Melihat hasil dari proses belajar dapat membantu guru memperbaiki proses mengajar dan belajarnya siswa di kelas. Menilai hasil belajar juga tidak terpaku pada tes tulisan saja, namun ada beberapa hal lainnya sebagai pertimbangan guru dalam menentukan nilai akhir siswa.
Apa saja penilaian dalam proses belajar yang dimaksud? Simak pemaparan berikut;
Pertama, penilaian unjuk kerja. Guru akan mengamati perkembangan aktifitas peserta didik dalam melakukan suatu praktik pembelajaran. Ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan peserta didik dalam kegiatan tertentu. Contohnya seperti kegiatan di laboratorium, praktik ibadah, kegiatan olahraga, praktik berwudhu, praktik khutbah, dan lain-lain.
Kedua, penilaian sikap. Ini terkait pada perilaku siswa selama proses belajar di sekolah. Baik itu sikapnya terhadap guru maupun teman-temannya. Ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian ini, yaitu: emosinya (afektif), pengetahuannya (kognitif), dan kecenderungannya (konatif).
Ketiga, ujian tulis. Penilaian ini yang jamak dilakukan. Misalnya mengadakan ulangan harian ketika selesainya satu materi pelajaran. Mengadakan penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilain akhir tahun. Â
Keempat, penilaian proyek. Memberikan tugas kepada siswa yang harus mereka selesaikan dalam kurun waktu tertentu menjadi proyek bagi mereka. Beberapa komponen yang akan dinilai mulai dari perencanaannya, pengumpulan data, pengorganisasiannya, pengolahan dan penyajian datanya.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, penerapan metode yang mereka pakai, dan kemampuan peserta didik secara jelas terhadap mata pelajaran tertentu.
Kelima, penilaian produk. Guru akan menilai proses dari pembuatan suatu produk dan kualitasnya. Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membuat produk, seperti produk kesenian, misalnya; lukisan, barang-barang yang terbuat dari kayu, keramik, plastik, logam, dan lain-lain.
Keenam, penilaian portofolio. Ini adalah penilaian berkesinambungan yang diambil dari kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa selama periode tertentu. Penilaian ini akan menilai hasil karya siswa untuk mata pelajaran tertentu. Yang selanjutnya karya tersebut akan dinilai. Portofolio menunjukkan perkembangan kemampuan belajar siswa melalui karya, misalnya karangan, puisi, korespondensi, komposisi, dan lain-lain.
Terakhir, penilaian diri. Penilaian ini adalah suatu cara dimana siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri terkait proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari. Misalnya siswa diminta untuk menilai penugasan keterampilan berpikir dan pengetahuannya sebagai hasil belajar dari mata pelajaran tertentu. Hal ini didasarkan atas kriteria dan acuan yang telah ditentukan. Â
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H