Sebaiknya artikel yang Anda tulis dapat memberikan interaksi kepada pembaca. Pernahkah Anda melihat orang membaca novel hingga berjam-jam? Kenapa mereka betah sekali membaca novel? Karena dalam cerita fiksi, penulis mengundang emosi pembaca. Hal inilah salah satu yang memikat pembaca.
Secara KBBI, emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Nah, jenis luapan perasaan itu banyak, seperti marah, senang, sedih, kesal, kawatir, cemburu, penasaran, dan lain-lain.
Maka jika Anda akan menulis artikel, Anda juga harus bisa membuat pembaca greget dengan tulisan Anda. Jika kalimat pembukanya saja sudah berkesan jenuh, alamat judul sajalah yang akan dibaca oleh pembaca. Lantas apa saja poin menarik dalam pembukaan sebuah artikel? Simak beberapa hal berikut;
Pertama, jangan menulis ulang judul. Ingat bahwa orang yang mencari berita atau informasi dari suatu artikel adalah mereka yang tidak mau berlama-lama atau bertele-tele. Mereka ingin cepat tahu poin-poin pentingnya saja dari pembahasan yang disajikan dalam artikel tersebut.
Kedua, beri data yang valid. Anda juga harus mencantumkan sumber data tersebut agar informasi yang Anda berikan itu tidak diragukan pembaca. Sumber yang akurat juga dapat berupa foto. Misalkan Anda akan membuat artikel tentang liburan, Anda dapat membubuhkan foto lokasi yang baru saja Anda rekam.
Ketiga, to the point. Jangan berpanjang lebar dulu saat Anda masih menulis kalimat pembuka. Tulislah poin utama yang akan Anda ulas. Misalkan kalimat pembuka yang Anda pakai adalah data analisis. Maka cukup Anda tulis data pokoknya beserta sumbernya. Selanjutnya baru Anda paparkan isi data tersebut, atau apa hal yang terjadi pada data tersebut.
Keempat, menggunakan kata ganti. Misal kata ganti orang kedua, "kamu" atau "anda". Hal ini bertujuan untuk memunculkan interaksi kepada pembaca. Jadi seolah-olah Anda mengajak pembaca untuk ngobrol dan berbincang bersama Anda.
Kelima, membuat pertanyaan. Misalkan judul artikel yang Anda buat "Menjadi Guru yang Inovatif", maka pada kalimat pembuka, Anda bisa menuliskan "sudah inovatifkah Anda dalam mengajar?" Hal ini bisa memicu rasa penasaran pembaca untuk menguak isi artikel Anda. Rasa ingin tahu akan komponen apa saja yang ada pada seorang guru inovatif.
Terakhir, menggunakan gaya tulisan storytelling. Apa itu storytelling? Jadi begini, misalkan Anda sedang bercerita kepada teman Anda. Lalu Anda membuka pembicaraan dengan menceritakan kembali apa yang telah terjadi, baik itu terjadi pada diri Anda maupun yang terjadi pada orang lain. Kebanyakan orang lebih suka membaca cerita. Jadi pembaca itu merasa Anda sedang menceritakan suatu kejadian padanya secara tatap muka.
 Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H