Jika guru hanya tahu mentransfer ilmu pengetahuannya, maka "Google" lebih banyak tahu dari Anda.
Perkembangan informasi dan teknologi begitu pesat. Tentu kita sangat mengenal mesin pencari informasi "Google" yang banyak digunakan orang, khususnya para pemilik telepon pintar. Dengan mengetikkan kata kunci tertentu, beragam situs menyajikan informasi terkait.
Termasuk siswa -- zaman sekarang -- lebih cenderung mencari informasi di internet. Akankah keberadaan perkembangan teknologi menggeser peran guru? Eits, nanti dulu! "Mesin pencari" itu tak akan bisa menggantikan sifat kemanusiawian seorang guru tentunya.
Ya, bagaimana seorang guru mampu membimbing siswanya yang bersifat sombong karena mungkin ia merasa lebih banyak tahu dari gurunya. Bagaimana guru mampu memotivasi siswa yang mulai malas belajar di kelas, bagaimana guru meyakinkan siswanya saat ia merasa tidak percaya diri padahal ia punya kemampuan disitu. It's about behavior.
Hal-hal semacam ini tentu tidak bisa tergantikan oleh kecanggihan teknologi. Empati, rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. Itulah yang perlu ditularkan kepada siswa. Menjadi manusia ego sangat rentan terjadi pada siswa. Ini dipengaruhi oleh perkembangan gadget yang semakin canggih. Dan hampir rata-rata siswa sekarang memiliki telepon pintar.
Ini tantangan besar yang dihadapi guru saat ini. Gadget yang mereka miliki dapat menyita sebagian besar waktu mereka. Dengan asyiknya mereka menghabiskan waktu bermain gim, tanpa merasa mempunyai kewajiban belajar di rumah. Mereka anggap belajar di sekolah saja sudah cukup. Bahkan mungkin ada yang tak sabar ingin cepat pulang saat masih berada di sekolah.
Ya, itu semua pengaruh gadget yang mereka miliki. Dapat berefek menjadi candu, tidak peduli terhadap sekitarnya, dan dapat berakibat menjadi seorang yang anti sosial. Disinilah peran guru untuk mengembalikan semangat belajar siswa seolah mereka tak memiliki gadget.
Atau guru menyibukkan mereka dengan memberikan bahan belajar, yang mereka dapat mencarinya di internet. Harapannya agar mereka sadar bahwa gadget yang mereka miliki hendaknya dipergunakan untuk hal yang bermanfaat, bukan sekadar main gim.
Guru juga fasilitator. Bagaimana guru dapat melayani kepuasan belajar siswa disertai dengan media. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat belajar siswa agar lebih menarik dan menyegarkan.
Dalam pemilihan media pembelajaran, Anda juga perlu memperhatikan beberapa poin berikut, diantaranya: bisa memotivasi siswa untuk belajar, sesuai dengan tujuan pembelajaran, dapat menumbuhkan emosi dan partisipasi siswa, memberikan umpan balik, dan bisa diterapkan.
Informasi yang sampai kepada siswa butuh pengawasan. Karena tidak semua informasi yang beredar itu bermanfaat. Informasi yang didapat perlu di pilah pilih terlebih dahulu. Ada yang baik dan ada juga yang tidak. Disinilah guru akan membimbing mereka.
Guru tetaplah guru yang memiliki rasa perhatian terhadap siswanya. Yang mengerti kesulitan siswa, yang bisa menegur siswa ketika ia salah, juga tentunya menjadi teladan bagi mereka.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H