Guru juga dapat memberikan sanksi jika siswa tidak ada menggunakan kata bahasa Inggris dalam satu kalimat. Ini bertujuan untuk membiasakan siswa berbahasa Inggris. Karena ketika dia akan mengatakan sesuatu, ia akan memikirkan padanan katanya dalam bahasa Inggris.
Ketiga, membaca
Selanjutnya adalah siswa mampu membaca dengan benar ketika melihat kata asing itu. Oleh karenanya guru harus mempraktikkan cara pengucapkannya terlebih dahulu. Jadi saat siswa menjumpai kata-kata itu lagi, iapun akan mengucapkannya seperti guru mengucapkannya.
Akan lebih baik lagi jika pengucapan kata itu dicontohkan oleh native speaker sehingga apa yang akan mereka tirukan nantinya sesuai sebagaimana orang asing mengucapkannya. Menghadirkan native speaker juga bukanlah sebuah kemutlakan. Alternatifnya guru dapat memutarkan audio pengucapakan kata-kata tersebut.
Keempat, menulis.Â
Kemampuan menulis dalam mempelajari bahasa menjadi nomor terakhir yang harus dikuasai, jangan terbalik. Jika siswa lebih diutamakan untuk bisa menulis, maka pembelajaran bahasa tidaklah berhasil. Ia cenderung akan menjadi pasif, karena ia hanya tahu menuliskannya, tanpa tahu cara mengucapkannya.
Bahkan jika ia mendengar kata bahasa Inggris, mungkin kesulitan baginya untuk menelaah apa yang didengar. Hal itu bisa terjadi karena kurang pembiasaan berbicara dalam bahasa yang dipelajari.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H