Kesenjangan sosial pasti ada dalam lingkungan kita. Kaya dan miskin seperti siang dan malam yang memberi warna pada kehidupan. Tentu ada hikmah yang tersembunyi di balik itu semua. Dengan memandang kemiskinan, dapat menjadikan seseorang selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Dengan melihat kondisi kaya, menjadikan kita semangat untuk bekerja agar dapat mengejar kesuksesan.
Salah satu cara memutus rantai kemiskinan dengan meningkatkan kesadaran orang-orang yang berkecukupan untuk berbagi kepada mereka yang memiliki kondisi ekonomi lemah. Namun, ada saja oknum yang memanfaatkan kondisi keprihatinan ini dengan menjadikannya ladang pekerjaan.
Pernah saya menonton berita tentang seorang peminta di persimpangan jalan dengan kaki puntung sebelah. Setelah tertangkap oleh pamong praja, barulah diketahui bahwa kakinya masih sehat. Ia hanya  berpura-pura pincang seolah benar terjadi kakinya puntung untuk mendapat belas kasihan orang agar memberinya uang.
Itulah  salah satu alasan yang membuat orang berkecukupan menjadi enggan untuk memberi sedekah. Oknum seperti ini juga beragam. Ada yang berpura-pura menjadi buta, berpenyakit kusta, atau cacat tubuh lainnya.
Membeli sambil bersedekahÂ
Bersedekah tak selalu identik dengan memberi dalam bentuk materi. Memperoleh manfaat setelah bersedekah dapat dirasakan pada lembaga sosial yang memformulasikan produknya dalam bentuk barang dijual. Kelapa Muda DSU contohnya. Seratus persen keuntungannya akan disalurkan untuk biaya pendidikan siswa miskin dan yatim/piatu.
DSU sendiri singkatan dari Dompet Sosial Ulunnuha. Dilatarbelakangi oleh keprihatinan beberapa pihak terhadap kondisi siswa kurang mampu di sekolah ulun nuha yang tetap ingin mengenyam pendidikan. Terbentuklah lembaga ini dengan produk unggulannya "celengan koin."
Setiap siswa diberikan celengan, yang akan ditarik kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Hal ini juga mengajarkan pada siswa untuk menjadi insan yang gemar membantu kepada sesama. Kini, tak hanya "celengan koin" saja yang diunggulkan.
Lembaga sosial ini juga membantu korban bencana alam, memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi, menyantuni kaum dhuafa juga sebagai tempat penyaluran zakat maal dan wakaf. Anda dapat memantau perkembangan kegiatannya dengan mengunjungi alamat instagramnya di @dsulunnuha untuk info lebih lanjut.
Tingkatkan Imun Tubuh dengan Air Kelapa
Beralamat di jalan karya wisata komplek J-City Medan, Sumatera Utara, warung ini bukan hanya menjual es kelapa muda murni. Tempat dengan jarak tempuh sekitar 18 menit atau sejauh 8.7 km dari pusat kota medan ini juga menyediakan sepuluh varian rasa es kelapa muda.
Diantaranya es kelapa muda; sirsak, nangka, madu, gula aren, syrup, dan lain-lain. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, mulai dari 5 ribu rupiah hingga 10 ribu rupiah saja.
Air kelapa muda tak hanya menyegarkan, lho. Tapi juga dapat memperbaiki imun tubuh. Melansir dari laman timesindonesia.co.id (Kamis, 25/10/2018), kandungan air kelapa muda mampu menghilangkan bakteri penyebab penyakit gusi juga infeksi saluran pencernaan. Serta dapat melawan virus penyebab demam.
Bukan hanya itu, jika dikonsumsi secara rutin dapat membuat tubuh lebih berenergi. Itu karena air kelapa bisa meningkatkan kinerja hormon kelenjar tiroid hingga ke tingkat sel. Juga, air kelapa mampu membuang racun di tubuh dan memecah batu ginjal. Ini baik bagi penderita penyakit ginjal. ard
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H