Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa Saja Nilai Jual Sekolah?

10 Februari 2018   06:17 Diperbarui: 10 Februari 2018   07:43 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibaratkan sebuah toko yang mempunyai pelanggan banyak. Ada orang yang lebih memilih toko A daripada toko B. Mengapa demikian? Banyak hal yang mempengaruhinya, seperti pelayanan yang baik, kualitas yang baik, harga yang miring dari lainnya, atau ketersediaan barang yang lengkap. Hal-hal yang mempengaruhi larisnya penjualan di toko tersebut dapat dikatakan sebagai nilai jual toko itu.

Pentingnya mempunyai nilai jual adalah agar apa yang kita jual itu cepat laku. Sederhananya, setiap orang memiliki nilai jual. Contohnya seorang pelamar kerja. Jika ada pelamar kerja pada sebuah perusahaan lebih dari satu orang, tentu ini menimbulkan sebuah persaingan. Maka, pihak penerima kerja akan memilih seorang yang memiliki nilai jual yang ada pada diri pelamar tersebut. Kemampuan apa atau kemahiran apa yang bisa diandalkannya. Tentu saja kelebihan dari pelamar kerja itu menjadi suatu pertimbangan. Itulah nilai jual.

Bagaimana dengan lembaga pendidikan? Ada banyak lembaga pendidikan yang tersebar. Baik negeri maupun suasta. Persainganpun lahir dari keberagaman. Masing-masing 'mengoakkan' kelebihannya saat menjelang tahun ajaran baru. Seperti sarana dan prasarana yang lengkap, guru-guru dengan lulusan Universitas Negeri ternama, kedisiplinan yang kuat, program tahunan yang baik, atau kurikulum yang tidak lepas dari acuan pemerintah.

Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam juga dapat dijadikan nilai jual sebuah lembaga pendidikan. Apalagi jika sekolah tersebut dapat membaca peluang. Misalnya, saat ini sedang trendolahraga panahan. Bahkan orang nomor satu di negeri ini juga sempat berfoto dengan wakilnya saat main panahan di depan istana Negara. Nah, jika olahraga panahan yang sedang boomingini dapat disanggupi oleh sekolah untuk dikelola menjadi kegiatan ekstrakurikuler, tentu ini menjadi satu nilai jual yang mahal.

Namun pertimbangannya adalah, tidak semua daerah dapat menjadikan olahraga panahan menjadi nilai jual. Lain lubuk lain ikannya. Lingkungan perkotaan atau pedesaan adalah pertimbangan utama. Di pedesaan, itu masih belum menjadi suatu kebutuhan. Terkait sarana dan prasarana juga. Adapun dikota, mereka bisa bersaing dengan sekolah-sekolah elit yang sudah mumpuni dengan olahraga panahan tersebut. Tidak hanya panahan, banyak juga kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dijadikan nilai jual sekolah. Seperti arung jeram, panjat tebing, outbond, hiking dan lain sebagainya. Itu sebagian olahraga yang banyak disenangi remaja usia Sekolah Menengah Atas.

Ringkasnya adalah sekolah pandai melihat peluang. Apa yang saat ini dibutuhkan oleh orang tua dalam pendidikan anaknya dan apa yang digemari anak-anak dalam kegiatan pendidikan yang menyenangkan. Buatlah nilai jual itu suatu yang mahal. Maka tanpa 'berkoak' pun, akan banyak masyarakat yang akan melirik lembaga pendidikan tersebut.

 Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun