[caption caption="Perbandingan SST pada bulan November 1997 dan Juli 2015"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/08/16/nino2-55d071c9b4937399080b8f15.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
Tahun ini, walaupun El Nino diprediksi menguat, namun IOD masih relatif netral. SST di Samudera Hindia cenderung fluktuatif, sehingga hujan masih mungkin terjadi di beberapa wilayah, termasuk Jawa yang notabene sudah memasuki musim kemarau. Efek El Nino sendiri umumnya baru bisa dikonfirmasi menjelang akhir tahun. Dengan demikian, masih terlalu dini untuk menuduh El Nino sebagai pemicu kemarau dan kekeringan di Indonesia.
Tentunya kita berharap El Nino tahun ini tidak dibarengi IOD positif seperti halnya 19 tahun silam. Yang terpenting, tetap tenang dan tidak perlu panik. Setidaknya, fenomena iklim seperti El Nino dan IOD bisa menjadi pelajaran buat kita untuk lebih memahami dan menghargai alam, seperti yang pernah disampaikan Albert Einstein kepada salah satu sahabatnya:
"Look deep into nature, and then you will understand everything better"