Mohon tunggu...
Aulia Jabbar Ardhan
Aulia Jabbar Ardhan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Tegaslah pada diri sendiri, buang pikiran negatif, dan lakukan yang terbaik. kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diplomasi ala Abu Bakar As-Shiddiq RA

29 Oktober 2019   19:28 Diperbarui: 29 Oktober 2019   20:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada kata menyerah dalam memperjuangkan kebenaran dan iman yang fundamental. Memang ada ruang untuk kompromi, konsiliasi dan negosiasi, namun tentu saja dengan tidak boleh mengorbankan nilainilai yang menghargai kesamaan manusia dan harkat mereka.

Abu Bakar, sebagai khalifah, tidak pernah berusaha untuk membalas dendam terhadap para pemberontak dari suku-suku yang mengancam kekuasaannya di awal-awal pemerintahannya. Dia melakukan serangan yang gencar terhadap para pemberontak, dan menaklukkan orang-orang yang murtad dengan kekuatan. Dia tidak segan-segan menggunakan kekuatan militer manakala hal tersebut memang dibutuhkan.

Namun demikian, dengan lapang hati dan dada terbuka, dia memberi maaf kepada mereka yang jelas-jelas ingin kembali ke dalam pangkuan Islam.  Seluruh pemerintahannya mendirikan nilai-nilai demokratis, dan sepenuh hidupnya diabdikan untuk kepentingan Islam. Dia tidak hidup di sebuah istana yang megah dan gemerlap. Dia tetap hidup di sebuah rumah yang terbuat dari tanah, yang atapnya gampang digapai dengan tangan.

Loyalitas terbesarnya dia berikan kepada pemimpinnya, Muhammad Shallallahu `Alahi wa Sallam yang telah menetapkan hukum. Aplikasi hukum Islam - Syariah - telah mewarnai semua jalan hidupnya. Dia dengan sungguh hati berusaha untuk mengikuti seluruh langkah-langkah Rasulullah. Namun dia juga tidak ragu untuk menyatakan pendapatnya, tatkala hal itu tidak didapatkan dalam kehidupan Rasulullah.

KESEPAKATAN-KESEPAKATAN YANG DILAKUKAN ABU BAKAR

1. Kesepakatan Najran, yaitu kesepakatan yang mengatur tentang gereja bahwa Tak satu gereja pun yang diratakan ke bumi, dan tidak ada seorang pendeta pun yang diasingkan atau diusir, serta tak seorang pun dari pemeluk Kristen di sana yang dipaksa untuk keluar dari agama mereka

2. Kesepakatan Hirah, adalah kesepakatan yang dilakukan oleh Khalid Bin Walid dan Amir bin Abdul masih

3. Perdamaian dengan penduduk bashrah

4. Penetapan siapa yang menjadi khalifah yang selanjutnya

Apabila ditilik lebih dalam lagi, banyak peran penting Abu bakar dalam memberikan pondasi dasar dalam pemerintahan islam dimasa mendatang mengingat ia selalu mengikuti dan berpedoman kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul. Hal ini menjadikan Abu Bakar sebagai tokoh pemimpin yang dapat dijadikan sebagai role mode dalam memimpin dengan watak, karakter, dan kebijaksanaannya ketika menjadi Khalifah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun