Nabi Sulaiman AS merupakan Putra dari Nabi Daud AS dan merupakan keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim AS. Sepeninggal dari Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman menggantikan posisi ayahnya sebagai Raja selanjutnya sekaligus mewarisi tahtanya dan juga sebagai Nabi yang melanjutkan syiar risalah kenabian dari nabi sebelumnya untuk disampaikan kepada umatnya. Tak pelak, sebagai seorang Nabi sekaligus Raja menjadikan Nabi Sulaiman gencar dalam menyebarkan ajaran Ketauhidan untuk menyembah Allah SWT.
Dalam memimpin Kerajaan nya, Nabi Sulaiman AS mendapatkan mukjizat dari Allah SWT yaitu memimpin pasukan Jin, berbicara dengan binatang dan lainnya. Dikisahkan ketika itu Nabi Sulaiman sedang haus dan mengutus burung hud-hud untuk mencari sumber mata air terdekat. Ketika itu, Nabi Sulaiman AS menunggu kembalinya Burung Hud-Hud dengan waktu yang lama sehingga beliau berujar, apabila ketika hud-hud kembali, ia akan dibakar. Tak lama berselang burung hud-hud kembali dengan membawa berita tentang bagaimana ia tersesat di sebuah wilayah yang sangat jauh dengan tempat Nabi Sulaiman menunggu. Ia menceritakan bahwa di wilayah tersebut dipimpin oleh seorang pennguasa wanita bernama Balqis dan nama kerajaannya adalah Saba. Negeri Saba merupakan negeri yang sejahtera, kaya raya, makmur, adil dan mendapatkan karunia Allah SWT. Akan tetapi, negeri tersebut masih dengan kepercayaan lama mereka yaitu menyembah matahari.
Mendengar hal tersebut, tergugahlah hati Nabi Sulaiman dan hilanglah kemarahan nabi atas burung hud-hud. Karena ketertarikannya akan kisah tersebut, akhirnya nabi Sulaiman mengirimkan surat kepada Ratu Balqis yang berisi seruan untuk menyembah Allah SWT. Nabi Sulaiman menjelaskan bahwa Allah SWT lah yang telah menganugrahkan kerajaan yang besar itu dan segala kemakmuran yang diterima oleh negeri Saba dan seisinya, maka dari itu Allah SWT wajib disembah dan janganlah menyembah selain-Nya. Â
Lalu Ratu Balqis menengahi mereka dan menyatakan bahwa perang bisa saja terjadi, namun selagi masih ada jalan damai, mengapa mereka harus berperang, sedangkan nabi Sulaiman tidak mengajak berperang. Dari sikapnya ini, Ratu Balqis merupakan penguasa yang bijak dan senantiasa memikirkan kesejahteraan dan keamanan rakyatnya. Dan Akhirnya pendapat dari Ratu Balqis ini diterima oleh pejabat lainnya, dan ia langsung memberikan surat balasan kepada Nabi Sulaiman AS melalui burung Hud-Hud sebagai perantara. Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa Ratu Balqis akan mengirimkan utusan untuk menghadap Nabi Sulaiman.
Seraya Nabi Sulaiman menolak pemberian tersebut dan menyatakan bahwa karunia dan hadiah dari Allah SWT lebih dari cukup baginya. Dan Nabi Sulaiman mempersilahkan kepada utusan tersebut untuk membawa kembali hadiah tersebut dan menitip salam kepada Ratu Balqis untuk menghentikan penyembahan mereka kepada matahari dan menyerukan untuk menyembah Allah SWT yang Maha Esa. Apabila permintaan tersebut tidak dilaksanakn maka Nabi Sulaiman akan dating bersama Bala Tentaranya untuk menghancurkan Ratu Balqis beserta seluruh kerajaannya.
Setelah mendengar cerita dari para utusannya itu, akhirnya Ratu Balqis berniat untuk datang kepada Nabi Sulaiman sendiri beserta para pembantunya. Ketika Ratu Balqis menemui Nabi Sulaiman, seketika itu Nabi Sulaiman berkata "apakah seperti ini kursi kerajaanmu?" seraya Ratu Balqis mengiyakan bahwa bentuk dan kemiripan daripada singgasana tersebut. Lalu nabi Sulaiman berkata bahwa singgasana yang ada didepan mata mereka adalah benar-benar singgasana dari Ratu Balqis, dimana nabi Sulaiman membawanya ketempatnya dengan mudah, karena Allah SWT memberikan pengetahuan kepadanya dan hanya kepada Allah lah mereka tunduk.
Dari hal diatas tanpa kita sadari kegiatan diplomasi yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis, yaitu penolakan terhadap hadiah yang diberikan yang tentunya mengindikasikan bahwa kekayaan dari nabi Sulaiman jauh diatas Ratu Balqis dan tentunya semua hal tersebut adalah pemberian Allah SWT. Yang kedua adalah jamuan atas kedatangan Ratu Balqis kedalam Istana Nabi Sulaiman dan menunjukkan keagungan daripada pemberian Allah SWT. Hal tersebut dapat diartikan bahwa segala cara untuk menarik perhatian, kepercayaan dan negosiasi adalah salah satu aspek diplomasi itu sendiri, begitu pula yang dilakukan  oleh nabi Sulaiman AS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H