Dalam pembuatan video  yang berkesan di mata penonton seorang film/video maker harus mengetahui yang di maksud dengan storytelling video. Storytelling dapat disebut sebagai gabungan fakta dan cerita yang disampaikan kepada customer agar tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Storytelling umumnya digunakan oleh copywriter dalam sebuah perusahaan. Yang mana ditujukkan untuk menjelaskan detail dari produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan adanya video bercerita ini, maka proses pengenalan produk maupun jasa akan semakin menarik dan keberhasilan memikat calon pelanggan semakin tinggi.
Dalam membuat storytelling videografi ada hal-hal yang perlu di perhatikan antara lain:
Kekuatan
Emotional   : Penonton punya kesempatan untuk tersentuh emosinya dengan cerita di video.
Educational  : Dapat menyampaikan hal-hal informatif dalam rangkaian cerita.
Emphatic    : Dengan menonton video dapat menumbuhkan rasa percaya dan empati dari penonton.
Engaging    : Setelah menonton video, penonton dapat terlibat lebih lanjut dengan memberikan komentarnya untuk video atau membagikan video ke teman dan kerabatnya, jadi lebih shareable dan memiliki potensi untuk viral.
Dasar-Dasar Pembuatan Storytelling
Sebelum proses produksi video storytelling dibuat, Anda membutuhkan panduan yang akan memudahkan digital video production, di antaranya :
- Plot, meliputi cerita apa yang ingin Anda sampaikan pada konsumen? Kemudian, bagaimana strukturnya?
- Tujuan, berisi alasan mengapa Anda ingin menyampaikan cerita ini kepada pemirsa, dan apa yang Anda ingin mereka lakukan atau capai setelah menonton video storytelling singkat yang dibuat?
- Tokoh. Anda harus menentukan siapa karakter atau tokoh utama dalam cerita video tersebut dan siapa yang menjadi pemerannya.
- Tempat, merupakan penentuan terkait lokasi video akan diambil atau dilakukan perekaman.
- Penonton, terkait rencana atau strategi siapa yang akan melihat video storytelling yang dibuat?
- Metode distribusi adalah bagaimana Anda akan berbagi cerita video dengan orang lain. kemudian di platform atau media mana videonya akan diperkenalkan? Misalnya di YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, Twitter atau media sosial lainnya?
Jenis-jenis
- Web Series
Bentuk web series sendiri seperti film pendek yang terdiri dari beberapa episode, biasanya akan tayang setiap seminggu sekali. Di akhir setiap episode akan ada cliffhanger atau cerita menggantung yang membuat penonton penasaran dan menunggu kelanjutan cerita di episode selanjutnya. Eksplorasi genre pada web series juga sangat luas dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Web series cocok untuk brand awareness dan menciptakan engagement antara brand dan penonton. Kemunculan brand pada sebuah web series dapat berupa value dari brand atau product placement.
Salah satu contoh dari web series adalah Prince Darling The Series karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Siap Darling (Djarum Foundation Bakti Lingkungan).
- Short Film
Short Film adalah format film dengan durasi pendek. Tidak ada standarisasi yang jelas berapa durasi dari sebuah short film, tetapi jika untuk keperluan distribusi digital seperti di Youtube, durasi 10-30 menit sudah cukup tepat. Tentunya untuk menentukan durasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan cerita dari film itu sendiri. Eksplorasi genre untuk short film juga sangat terbuka, dari mulai drama, roman, komedi, horor, laga, misteri, dan yang lainnya. Short film cocok untuk brand awareness dan menciptakan engagement antara brand dan penonton. Kemunculan brand pada sebuah short film dapat berupa value dari brand atau product placement.
Salah satu contoh dari short film adalah 90 Hari Memendam Rasa karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Unicornetto (Unilever).
- Documentary Video
Documentary Video adalah video yang memaparkan fakta dan kenyataan yang ada. Proses pembuatan sebuah documentary video membutuhkan proses research untuk menemukan fakta-fakta yang ada, caranya bisa dengan wawancara, observasi lapangan, menyebarkan survey, ataupun studi pustaka. Ada beberapa jenis documentary video yang mungkin dibuat oleh bisnis anda, seperti mengangangkat sebuah topik tertentu, menceritakan bagaimana bisnis bisa tercipta dan berkembang, profil orang-orang yang ada di balik sebuah bisnis.
Salah satu contoh dari documentary video adalah Jutaan Pohon untuk Kehidupan karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Djarum Trees For Life (Djarum Foundation Bakti Lingkungan).
- Thematic Video
Thematic Video adalah jenis video yang mengangkat sebuah tema tertentu, biasa dipakai saat ada hari raya atau hari peringatan, seperti Idulfitri, tahun baru, valentine, hari Kartini, hari kemerdekaan, hari ibu dan yang lainnya. Thematic video memang sengaja dibuat untuk mengikuti tema-tema tersebut, jenis videonya bisa beragam, seperti manifesto video, gabungan beberapa cerita, atau yang lainnya.
Salah satu contoh dari thematic video adalah Untuk Perempuan karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Shopee, dibuat untuk memperingati hari Kartini dan hari perempuan internasional tahun 2019.
- Biography Video
Biography Video adalah jenis video yang menceritakan kisah hidup seseorang, biasa tokoh yang diangkat adalah orang yang ada dibalik sebuah bisnis atau orang yang dapat merepresentasikan value dari sebuah bisnis. Timeline kehidupan seseorang yang diangkat dalam video dapat disesuaikan dengan cerita yang ingin diangkat, bisa sejak lahir hingga saat ini atau mengambil periode waktu tertentu yang lebih sesuai.
Salah satu contoh dari biography video adalah The Story of Ina Cookies karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Blue Band (Upfield). Ibu Ina adalah seorang pengusaha kue di Bandung yang sejak awal usahanya hingga sukses seperti sekarang selalu menggunakan Blue Band sebagai bahan baku dari kue-kuenya.
- Product Video
Product Video adalah video yang dibuat secara khusus untuk memberikan informasi lebih lanjut pada sebuah produk, seperti fungsinya, kandungan yang ada di dalamnya, cara pemakaiannya, dan yang informasi lainnya mengenai produk.
Walaupun tujuan video sangat fungsional, bukan berarti video harus dibuat secara kaku dan membosankan. Tetapi masih bisa dirangkai menjadi sebuah video dengan cerita dan visual yang menarik, tanpa menghilangkan esensi dari produk yang ingin disampaikan ke penonton.
Salah satu contoh dari product video adalah Kisah Wardah Lightening Series karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Wardah Beauty.
- Comedy Sketch
Comedy Sketch adalah video yang terdiri dari serangkaian adegan komedi yang diperankan oleh beberapa aktor dengan tujuan untuk membuat penontonnya tertawa.
Salah satu contoh dari comedy sketch adalah Lalajo dilamar Bangpen di Erangel karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan PUBG Mobile Indonesia.
- Music Video
Music Video adalah video yang khusus dibuat untuk mengiringi sebuah lagu. Dalam pembuatan membuat music video perlu bekerjasama dengan musisi yang memiliki value dan juga genre music yang masih sesuai dengan brand.
Salah satu contoh dari music video adalah Saykoji – Booyah! karya Studio Antelope yang bekerjasama dengan Free Fire Indonesia (Garena) dan Saykoji. Dalam pembuatannya Saykoji menulis lirik khusus yang terinspirasi saat Ia bermain game Free Fire, baru setelah lagu jadi, Studio Antelope yang membuat music videonya.
Teknik Storytelling
Ada beberapa teknik storytelling yang umum digunakan, yaitu:
- Merek atau Brand
Tujuan utama pembuatan video storytelling adalah untuk memperkenalkan produk, brand atau merek, sehingga pastikan Anda membuat video yang mampu merepresentasikannya. Dengan video yang menarik, maka customer akan mengingat branding companies Anda saat melihat tayangannya.
- Dekat dan Personal
Memperkenalkan produk atau jasa secara online kepada para customer tentu harus disesuaikan dengan target market dari bisnis Anda. Nah, ketika memproduksi video storytelling, buatlah adegan serta pesan yang mampu mewakili perasaan atau kebutuhan calon pelanggan. Dengan begini Anda akan terhubung lebih dekat walaupun tidak bertemu secara langsung.
- Sejarah atau History
Untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, tak ada salahnya membuat video storytelling mengenai sejarah usaha Anda. Buatlah video mengenai history dari mulai awal merintis, dan jika perlu, perkenalkan tim yang terlibat.
Cara Membuat
Membuat video storytelling diibaratkan sebuah eksekusi dari ide yang telah dirumuskan atau dirancang. Tahapan ini meliputi:
- Memahami Tujuan dan Target Audiens Anda
Pahami tujuan Anda dalam membuat video storytelling untuk brand marketing companies. Apakah untuk membangun brand awareness, atau ingin menjangkau audiens yang lebih luas.
Selain itu, target pemirsa pun harus ditentukan. Apakah generasi milenial dan generasi Z saja, atau berikut generasi lainnya. Nah, dengan memahami audiens atau pemirsa, Anda akan lebih mudah untuk melakukan proses digital video production.
- Membuat Narasi
Membuat narasi terlebih dahulu merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses produksi video storytelling. Melalui adanya narasi dan plot yang jelas, proses pembuatan video akan lebih terarah dan rapi. Mengingat pentingnya proses pembuatan narasi ini, banyak pebisnis yang rela mengeluarkan dana lebih untuk membayar penulis skenario di luar budget digital marketing business.
- Menentukan Format Video
Format video menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Umumnya, format video storytelling bergantung pada anggaran yang dimiliki. Mengapa begitu? Sebab mencakup peralatan yang digunakan, termasuk tools editing-nya. Selain itu, format video juga bergantung pada media sosial, di mana video ini akan diunggah atau ditayangkan. Apakah YouTube, Instagram, Facebook, atau social media lainnya yang berbasis video pendek, seperti TikTok dan Snack Video?
- Bentuk Tim Produksi atau Sewa Studio Produksi
Jika memang Anda ingin menghasilkan video storytelling terbaik, maka Anda bisa memanfaatkan jasa profesional untuk membantu Anda. Misalnya saja bekerja sama dengan digital marketing agency Jakarta atau digital marketing agency Indonesia. Namun, pastikan Anda mengetahui kredibilitas jasa profesional ini.
- Memikirkan Strategi Promosi
Video dengan gaya bercerita yang selesai dibuat tentunya harus segera didistribusikan agar tujuan untuk menjangkau banyak audiens segera tercapai. Rencanakan proses promosi dan di mana video akan disebarkan.
Jika pembuatan video storytelling ini adalah yang pertama, maka Anda mungkin saja masih merasa kebingungan. Tak masalah jika Anda ingin menyewa perusahaan profesional seperti digital agency Indonesia yang membantu proses produksi hingga promosi. Coba diskusikan anggaran yang dimiliki dengan keinginan yang harus dicapai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI