Indonesia memiliki banyak kekayaan intelektual terkait dengan budaya dan tradisi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Rata-rata kekayaan intelektual di Indonesia menyisipkan unsur-unsur kebudayaan lokal. Kekayaan intelektual di hampir seluruh wilayah Indonesia memunculkan potensi besar dalam bidang ekonomi kreatif, Seperti yang dikatakan Menparekraf Sandiaga Uno saat memperkenalkan kekayaan intelektual Indonesia di hadapan anggota WIPO di Jenewa, Swiss, Sabtu, (16/7/2024), dilansir dari indonesia.go.id. " Tidak hanya sebagai sumber inspirasi, tradisi dan budaya Indonesia yang beragam juga merupakan daya tarik utama dari pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.Â
Sehingga kami senantiasa menjaga agar tradisi dan budaya yang kaya ini tidak terkikis oleh zaman,". Ekonomi kreatif merupakan suatu proses ekonomi yang berkaitan dengan aktivitas kreatif. Kota-kota di Indonesia sudah tumbuh sebagai pusat industri selama puluhan tahun. Sektor industri andalan Indonesia seperti pertambangan, perkebunan, dan manufaktur. Seiring dengan perubahan zaman memicu perubahan kebutuhan global dan adaptasi di zaman baru ini, yaitu era ekonomi kreatif. Kota-kota yang sebelumnya didominasi oleh sektor industri, kini berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi kota kreatif. Dengan adanya kota kreatif dapat membawa angin segar bagi ekonomi lokal dan membuka peluang baru bagi masyarakat ke depannya.
Kota kreatif adalah konsep yang lebih dari sekadar mengandalkan kekuatan ekonomi berbasis produksi atau eksploitasi sumber daya alam. Kota kreatif memanfaatkan kreativitas, inovasi, dan budaya lokal sebagai motor utama dalam pembangunan ekonominya. Sektor ekonomi kreatif mencakup berbagai bidang, mulai dari seni pertunjukan, musik, kuliner, desain, hingga teknologi digital. Kota kreatif mendukung dan menciptakan lingkungan di mana bakat-bakat lokal bisa berkembang dan produk-produk budaya bisa bernilai ekonomi tinggi.Â
Suatu kota pasti memiliki sense of place (rasa tempat) yaitu konsep yang mencangkup pengakuan dan koneksi yang dirasakan seseorang terhadap suatu lokasi dengan ciri khas mudah di ingat atau yang biasa di sebut dengan landmark seperti monumen, sudut jalan, bentang alam, kawasan industri, dan lain-lainnya. Sense of place tak lepas dari yang namanya ruang dan tempat. Umumnya banyak yang berpikir ruang sama dengan tempat namun dalam konteksnya memiliki arti berbeda. Dalam hal ini, tempat merupakan suatu objek yang mendefinisikan ruang. Perlu di ingat sense of place tidak selalu bergantung pada keunikan dan keindahan, melainkan hubungan subjektif yang dibangun antara tempat dan individu.
Daerah yang memiliki sense of place yang tinggi, dapat memacu masyarakat untuk tinggal lebih lama bukan hanya sekedar menjalankan bisnis saja. Maksudnya, semakin lama masyarakat menetap di tempat itu maka citra tempat tersebut akan semakin meningkat, hal ini menunjukkan bahwa tempat tersebut dapat menciptakan hubungan interaksi manusia dengan lingkungan dan mengakomodasi berbagai kebutuhan manusia di tempatnya. Pembentukan sense of places suatu kota tak terlepas dengan yang namanya seni dan budaya. Seni dan budaya memainkan peran penting dalam proses penciptaan sense of place di suatu kota, karena karya seni yang khusus di tampilkan di ruang publik dapat menciptakan ciri khas tertentu untuk menarik daya tarik masyarakat berkunjung ke tempat tersebut. Kota memiliki potensi bertransformasi ke berbagai jenis bidang sesuai dengan perkembangan zaman, salah satunya transformasi kota industri ke kota kreatif.
Kota industri di Indonesia sering kali memiliki identitas yang lebih menekankan pada aspek ekonomi, seperti keberadaan pabrik-pabrik besar dan kawasan industri. Namun, identitas ini kadang kurang memberikan ruang bagi ekspresi budaya dan kreativitas masyarakat lokal. Kota-kota seperti Surabaya, Semarang, hingga kawasan industri seperti Cikarang, memiliki potensi untuk bertransformasi menjadi kota yang tidak hanya mengandalkan sektor industri, tetapi juga mengembangkan sektor kreatif yang memberdayakan potensi lokal.
Contoh kota yang sedang bertransformasi dari kota industri menjadi kota kreatif yaitu kota Surabaya. Seperti yang kita ketahui Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Kota yang terkenal dengan tugu pahlawan dan patung hiu buaya memiliki pusat industri terbesar yaitu Rungkut. Banyak masyarakat yang mengenal Surabaya sebagai kota industri, padahal Surabaya kaya akan seni dan budaya seperti seni gending jula-juli Suroboyo, rujak cingur, lontong balap, icon monumental, dan lain-lainnya. Â Selain itu, juga terdapat seniman terkenal dari Surabaya yaitu Heri Lentho, Koempoel Sujatno, dan Kasmuri atau muri. Gagasan transformasi Surabaya dari kota industri ke kota kreatif sudah mulai di suarakan pada masa jabatan Bu Risma. Bu Risma mengatakan saat menghadiri event Startup Nations Summit (SNS) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, rabu, (14/11/2018), dilansir dari regional.kompas.com. "Ini saatnya untuk memulai. Karena menurut saya, industri kreatif itu tidak akan mati hingga hari kiamat."
Bupati Surabaya yang saat ini menjabat memulai pengembangan kota Surabaya menjadi kota kreatif, Salah satu pengembangan yang sudah di terapkan berdasarkan sense of place yaitu kawasan kota lama Surabaya yang bertemakan herittage sehingga dapat menjadi pembeda antara daerah lain. di dalam kawasan kota lama tersebut terkonsep kreatif karena beberapa tempat di golongkan ke dalam beberapa bagian seperti kawasan herittage, pecinan, Eropa, dan nusantara.Â
Selain itu, terdapat satu kawasan juga sepanjang jalan terdapat pusat kuliner. Kota lama Surabaya juga memunculkan para pekerja kreatif yaitu fotografer street, seniman lukis, penyanyi jalanan, dan orang-orangan patung. Untuk ke depannya, penting bagi Kota Surabaya untuk meningkatkan komunitas seni dan budaya, memanfaatkan potensi ekonominya, memperbaiki infrastruktur, mendorong kerja sama pemerintah-swasta, meningkatkan pendidikan dan pelatihan, dan membuat kebijakan yang mendukung. Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi kota kreatif yang berdaya saing di seluruh dunia.
Sense of place dapat menjadi kunci bagi kota-kota industri di Indonesia untuk bertransformasi dari kota industri menjadi kota kreatif. Dengan membangun ikatan emosional dan budaya yang kuat antara masyarakat dan lingkungan mereka, kota-kota ini tidak hanya akan lebih menarik bagi penduduk lokal, tetapi juga akan menjadi tujuan yang menonjol di mata wisatawan. Transformasi kota industri ke kota kreatif bisa menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan peluang baru. Dengan memanfaatkan potensi lokal, mendorong kreativitas, dan mendukung inovasi, kota-kota ini dapat menjadi magnet bagi bakat dan investasi. Tantangan dalam proses ini memang ada, namun dengan kolaborasi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan masyarakat, kota-kota di Indonesia dapat mewujudkan visi mereka sebagai pusat ekonomi kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H