Mohon tunggu...
ardhan firdaus
ardhan firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Televisi dan Film - Universitas Jember

Saya adalah mahasiswa jurusan Televisi dan Film, universitas jember yang memiliki spesialisasi dalam bidang media visual. Saya menyukai bidang editing, photo jurnalistik, komputer, dan elektronik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merangkul Ekosistem Ekonomi Kreatif Kota: Langkah Menuju Indonesia yang Inovatif

14 November 2024   20:06 Diperbarui: 14 November 2024   20:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sangat kaya akan budaya benda dan non benda yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Budaya-budaya ini dapat memperkaya dan menjadikan ciri khas suatu daerah. Sehingga memunculkan beberapa sektor kreatif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Nama ekosistem ekonomi kreatif mungkin sudah familier di masyarakat pada umumnya. Dalam ekosistem ekonomi kreatif kota terdapat beberapa aktor dari beberapa bidang kreatif yang menjalin kemitraan untuk melakukan kreasi, produksi, distribusi, dan konservasi dengan tujuan memberikan nilai tambah pada produk sehingga meningkatkan daya tarik konsumen. Ekosistem ekonomi kreatif kota mencangkup industri, seperti seni, desain, media, dan teknologi.

Keberagaman potensi bidang kreatif di Indonesia harus dapat di jadikan satu wadah untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif,  seperti yang dikatakan Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan sambutan di acara Workshop Pengembangan Kabupaten (KaTa) Kreatif Indonesia, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Sabtu, (18/9), dilansir dari kemenparekraf.go.id. "Sektor ekonomi kreatif merupakan sumber pembangunan inklusif yang mampu mendukung dan memperkuat identitas budaya, ekosistem kreatif, dan inovatif untuk menciptakan produk kreatif baru." hal ini menjelaskan bahwa pembangunan tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi tapi juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat, memberikan kesempatan bagi semua kelompok untuk berpartisipasi, dan mengutamakan keberlanjutan jangka panjang.

Dalam pembentukan ekosistem ekonomi kreatif kota tak terlepas dari peran aktor pemerintah sebagai pembuat regulasi, organisasi non profit mengembangkan kemitraan publik-swasta, seniman sebagai investasi ide karya, pemilik bisnis sebagai penyedia layanan ekonomi kreatif, dan organisasi internasional yang sama-sama mendukung proses penciptaan, kolaborasi, dan distribusi produk kreatif. Dengan adanya ekosistem ini, berbagai ide inovatif dapat dikembangkan dan disalurkan menjadi produk atau layanan bernilai ekonomi. Ekosistem ini mendukung pelaku kreatif untuk terus menghasilkan karya-karya baru dan berinovasi agar mampu bersaing di pasar.

Salah satu kota yang memiliki potensi ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia yaitu kota Yogyakarta,  Karena Yogyakarta memiliki sumber daya manusia yang terdidik, berbagai komunitas kreatif di Yogyakarta, dan banyaknya sarana pendidikan khususnya perguruan tinggi dinilai menjadi pendorong industri kreatif di Yogyakarta. Contoh salah satu produk penerapan ekosistem ekonomi kreatif kota Yogyakarta yaitu Kotabaru Heritage Festival dengan penyelenggara dinas kebudayaan kota Yogyakarta. Festival tersebut mengangkat film bertema heritage, yang secara khusus dan spesifik menonjolkan unsur warisan budaya dalam cerita dan visualnya. Kotabaru Heritage Film Festival tidak hanya sekadar menayangkan film, tetapi juga menjadi perayaan besar kreativitas dan budaya Indonesia. Kotabaru Heritage Festival menggerakkan roda perekonomian kota Yogyakarta dengan menghadirkan komunitas film, seniman pertunjukan, seniman tari, dan usahawan kuliner. Dengan di hadirkannya acara ini dapat mengangkat ragam kekayaan warisan budaya tak benda khususnya kuliner nusantara.

Terdapat langkah-langkah merangkul ekosistem ekonomi kreatif kota dengan melibatkan beberapa aktor antara lain:

  • Kolaborasi Antara Pemerintah dan Swasta

Pemerintah sebagai aktor yang memiliki peran regulasi dan dukungan dengan membuat kebijakan dapat bekerja sama dengan sektor non profit, akademisi, dan komunitas kreatif untuk menciptakan infrastruktur dan insentif yang mendukung ekonomi kreatif. misalnya, menyediakan pemotongan pajak bagi bisnis kreatif lokal, dan menyediakan infrastruktur seperti ruang-ruang kreatif publik.

  • Pemanfaatan Teknologi Digital

Era digital memungkinkan para pelaku kreatif di kota untuk dapat menjangkau pemasaran ke berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah kota dapat memberikan dukungan dalam pengembangan platform digital, mendukung UMKM kreatif untuk berpindah secara digital, dan memperkuat literasi digital masyarakat.

  • Penguatan Pendidikan dan Pelatihan

Dengan mengadakan pelatihan khusus dapat membantu para pelaku industri kreatif untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan pasar.

  • Acara Kreatif dan Festival sebagai Ajang Promosi

Mengadakan festival atau acara tahunan yang berfokus pada sektor kreatif akan menarik wisatawan dan investor, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi lokal. Ini bisa menjadi momentum bagi pelaku kreatif untuk menampilkan karya mereka kepada khalayak yang lebih luas.

Jika diterapkan dengan baik, ekosistem ekonomi kreatif yang kuat di tingkat kota akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, seperti peningkatan pendapatan daerah, terciptanya lapangan pekerjaan baru, dan peningkatan daya saing kota di kancah internasional. Dengan dukungan ekosistem ekonomi kreatif di seluruh kota, Indonesia akan semakin mendekati visi sebagai negara yang inovatif dan mandiri secara ekonomi.

Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif kota di Indonesia berjalan bukan tanpa hambatan dan tantangan. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan ekosistem kreatif kota di Indonesia antara lain:

  • Kurangnya Infrastruktur dan Dukungan Teknologi

Beberapa daerah masih minim akses internet dan infrastruktur teknologi lainnya, sehingga inovasi dan distribusi produk kreatif terhambat.

  • Pendidikan dan Pelatihan Terbatas

Banyak pekerja kreatif belum mendapatkan pendidikan atau pelatihan formal yang sesuai, sehingga kemampuan pengembangan produk atau manajemen bisnis kurang optimal.

  • Pendanaan dan Investasi

Banyak pelaku ekonomi kreatif yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha, terutama untuk ide-ide baru yang dianggap belum terbukti keberhasilannya.

Solusi untuk meminimalisir dampak hambatan dalam ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia dengan memperkuat identitas negara Indonesia sebagai negara yang kaya budaya sekaligus inovatif. Pemberdayaan produk-produk lokal dengan sentuhan kreatif khas Indonesia dapat memiliki daya saing yang tinggi di pasar global, selain itu juga dapat membuka kesempatan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ekosistem ekonomi kreatif memiliki tujuan untuk mendukung rantai nilai ekonomi kreatif, yaitu kreativitas, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Kota yang sudah terbentuk ekosistem ekonomi kreatif memiliki ciri khas dan daya tarik yang berbeda daripada kota lainnya. Dengan adanya ekosistem ekonomi kreatif di suatu kota dapat meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan daya saing, dan menambah lapangan pekerjaan. Pembentukan ekosistem ekonomi kreatif kota tidak dapat berdiri sendiri namun memerlukan peran dari beberapa aktor seperti pemerintah dan lembaga swasta. Dalam pengembangannya ekosistem ekonomi kreatif juga memiliki beberapa hambatan yang terkait dengan pendanaan, infrastruktur, dan sarana pendidikan. Solusi dari hambatan meningkatkan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dengan bekerja sama antar berbagai aktor pembangunan dan pemberdayaan produk-produk kreatif lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun