Mohon tunggu...
Andi Ramadhan
Andi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas di Kompasiana

Datang berlindung waktu susah dan senang. Tumpang berlindung waktu susah dan senang.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dunia Semakin Modern, Kenapa Korea Utara Pilih Jadi Negara Tertutup?

15 September 2023   09:16 Diperbarui: 15 September 2023   09:20 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas.com (AFP/KCNA via KNS)

Korea Utara, secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), adalah negara yang unik dan kontroversial dalam politik dunia. 

Negara ini dikenal dengan kepemimpinan dinasti Kim yang telah berlangsung selama beberapa dekade. 

Pemerintahan otoriter dan ketat di bawah kepemimpinan Kim telah menciptakan situasi yang sangat tertutup bagi rakyatnya, dengan keterbatasan akses ke informasi luar negeri dan kontrol ketat terhadap kehidupan sehari-hari.

Korea Utara adalah salah satu negara yang sering menjadi topik perdebatan dan perhatian di dunia internasional. Sebagai suatu negara yang tertutup dan otoriter, Korea Utara telah membangkitkan beragam opini dan pandangan.

Korea Utara adalah salah satu negara yang telah memilih untuk tetap tertutup di tengah dunia yang semakin modern. Ada beberapa faktor yang mungkin dapat menjelaskan pilihannya tersebut.

Pertama, sejarah dan warisan politik Korea Utara sangat berpengaruh dalam keputusan ini. 

Negara ini dibentuk setelah Perang Dunia II, dan pemimpin pertama Korea Utara, Kim Il-sung, memperkenalkan ideologi Juche yang menekankan kemandirian nasional dan ketahanan dari pengaruh luar. 

Ideologi ini telah menjadi dasar dari pemerintahan Korea Utara dan telah menciptakan suatu identitas nasional yang kuat.

Kedua, Korea Utara telah mengalami isolasi internasional sejak lama. 

Konflik dengan Korea Selatan dan ketegangan dengan Amerika Serikat telah menyebabkan sanksi-sanksi ekonomi dan politik yang telah memperdalam isolasi negara ini. 

Akibatnya, Korea Utara telah menjadi semakin bergantung pada sumber daya dan dukungan internal, yang mendukung kebijakan negara tertutup.

Ketiga, pemimpin Korea Utara, seperti Kim Jong-il dan Kim Jong-un, telah mempertahankan pemerintahan otoriter yang mengendalikan informasi yang masuk dan keluar dari negara.

Ini memungkinkan pemerintah untuk menjaga narasi internal yang kuat dan mengontrol opini publik.

Namun, perlu diingat bahwa kebijakan Korea Utara ini juga telah menimbulkan banyak masalah, termasuk pelanggaran hak asasi manusia dan keterbatasan akses rakyat terhadap informasi dunia luar. 

Dalam era modern di mana informasi dan interkoneksi global semakin penting, Korea Utara mungkin terus menghadapi tekanan untuk mempertimbangkan perubahan dalam kebijakan tertutupnya.

Pilihan Korea Utara untuk tetap menjadi negara tertutup dapat dijelaskan oleh sejarah, ideologi, dan isolasi internasionalnya. 

Namun, kebijakan ini juga memiliki konsekuensi serius, dan isu-isu terkait dengan Korea Utara akan terus menjadi perhatian dunia dalam upaya mencari solusi yang lebih baik untuk masa depannya.

Meskipun terdapat banyak perbedaan pendapat tentang Korea Utara, penting untuk menjalani dialog yang terbuka dan konstruktif dengan negara ini. 

Isolasi total hanya memperdalam ketegangan dan membuat solusi damai semakin sulit dicapai. 

Masyarakat internasional harus terus bekerja menuju pemahaman yang lebih baik tentang situasi di Korea Utara dan berupaya mencari jalan menuju perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Korea Utara adalah subjek yang kompleks dan sering kali dipahami dengan cara yang berbeda oleh berbagai pihak. 

Dalam memahami negara ini, penting untuk mempertimbangkan banyak perspektif dan fakta yang ada, serta mempromosikan upaya-upaya untuk memahami masalah-masalah yang kompleks yang dihadapi oleh rakyat Korea Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun