Mohon tunggu...
Ardha Ichsan
Ardha Ichsan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Content Creator

Penggemar berat film, fans sepak bola, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "The Batman" setelah Aku Nonton Ulang: Batman yang Keluar dari Pakem

19 Mei 2022   22:37 Diperbarui: 19 Mei 2022   22:49 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai reaksi muncul saat Batman akan dibuat ulang dengan pemeran baru yaitu Robert Pattinson yang menggantikan Ben Affleck sebagai sang Batman a.k.a Bruce Wayne, dan juga merombak seluruh cast beserta sutradaranya.

Reboot ini mau tidak mau tentu saja akan dibanding-bandingkan dengan trilogi Batman versi Nolan yang masih dianggap sebagai film Batman terbaik.

Akhirnya Batman resmi diedarkan dengan judul The Batman mulai dari tahapan promosi hingga perilisannya, dengan R-Patt sebagai Bruce Wayne sekaligus Batman dan Matt Reeves sebagai sutradara. Mampukah The Batman keluar dari bayang-bayang trilogi The Dark Knight?

Keluar dari Pakem

Saat tahu bahwa Matt Reeves yang menyutradai The Batman, aku mulai memandang optimis bahwa film ini akan memiliki kualitas setara Trilogi Dark Knight-nya Cristopher Nolan. Itu karena track record Reeves yang selalu menghasilkan film-film laga yang berkualitas dan sering mendapat pujian dari kritikus, antara lain Dwilogi Rise of the Planet of the Apes dan Dawn of the Planet of the Apes.

Dan setelah menontonnya secara detail, tak dapat dipungkiri bahwa The Batman memang memiliki kualitas dari segala aspek.

The Batman hadir sebagai film Batman yang nggak pasaran dan berbeda dari film-film sebelumnya. Alih-alih menghadirkan kembali adegan asal-usul Batman dan juga pembunuhan terhadap ayahnya, Thomas Wayne dan ibunya, Martha, Reeves justru dengan berani menghadirkan cerita tentang rahasia kelam Bruce Wayne yang tidak pernah diceritakan dalam film-film Batman sebelumnya.

Jadi disini Batman diceritakan tidaklah sesuci para superhero pada umumnya, namun ada sisi kelam yang ternyata bukanlah interpretasi stereotip sosok superhero impian masyarakat.

Reeves dengan sangat piawai menghadirkan sisi kelam tersebut secara lugas dan eksplisit tanpa basa-basi. Hal itu juga sekaligus menjadi semacam sentilan tajam terhadap dunia perpolitikan yang dikenal penuh dengan intrik dan sarat kepentingan, tanpa memandang kawan maupun lawan. 

Penokohan Batman juga digambarkan sebagai sosok superhero yang kejam dan tidak segan melakukan kekerasan terhadap para penjahat.

Batman disini juga tidak terlalu dibekali dengan peralatan super canggih, seperti yang masih ada di trilogi The Dark Knight maupun Batman versi Ben Affleck. Hal ini terlihat dari kendaraan Batmobile yang hanya digunakan beberapa menit saja sepanjang film. 

Batman bahkan lebih banyak menggunakan sepeda motor sport klasik yang jauh dari kesan modern alih-alih canggih.

Sayangnya di bagian akhir Reeves seakan masih terjebak dengan tipikal superhero yang lebih memilih jalur hukum daripada main hakim sendiri seperti pada paruh pertama film dimana Batman memperkenalkan dirinya sebagai "Vengeance" atau pembalas.

Penggambaran Bruce Wayne juga cukup berbeda. Jika di film-film Batman sebelumnya ia digambarkan sebagai pengusaha yang kaya, tampan mempesona, perayu ulung dan playboy, disini Bruce digambarkan sebagai seorang yang masih tampan namun lebih cool, introvert, dan lebih terlihat sebagai detektif daripada pengusaha besar pewaris Wayne Enterprise.

Penggambaran Batman dan Bruce Wayne yang lebih berkarakter tersebut tentu tidak bisa lepas dari akting berkelas dari Robert Pattinson yang sukses memerankan sang tokoh utama dengan sangat baik dan keluar dari pakem stereotip peran-peran yang dimainkannya, maupun stereotip dari Batman atau Bruce Wayne itu sendiri. 

Jika memang The Batman berlanjut dengan sekuel-sekuelnya, aku bahkan sangat setuju R-Patt kembali memerankannya.

Pun dengan Zoe Kravitz yang sukses memerankan Selena Kyle atau Catwoman dengan karakteristik yang terasa fresh. Juga berbeda dari film-film Batman sebelumnya, 

Selena Kyle versi Zoe Kravitz tidak digambarkan sebagai Catwoman yang centil atau sosok pencuri yang licin dan mempesona seperti versi Anne Hathaway, melainkan sebagai sosok yang rapuh sekaligus kuat, dan menyimpan rasa sakit sekaligus dendam. Zoe mampu memerankannya dengan kuat dan berkarakter.

Jangan lupakan Colin Farrel sebagai Penguin yang berhasil membuat penonton (termasuk saya) tidak mengenali wajahnya. Jujur saja, ia berhasil memerankan Penguin dengan karakter yang berbeda dari pakemnya, yaitu lebih cenderung sebagai anggota mafia daripada villain superhero.  

Sayangnya Paul Dano yang juga tampil brilian sebagai sang villain utama The Riddle tidak banyak ditampilkan tanpa topeng sehingga kita tidak bisa melihat bagaimana ekspresi dia saat memerenkan The Riddle yang sama sadisnya dengan Joker versi mendiang Heath Ledger.

Oh ya, perlu aku peringatkan bagi penggemar berat film action, jangan terlalu berharap adanya banyak sekuen adegan laga yang bombastis khas film-film MCU ataupun adegan laga spektakuler nan cerdas ala trilogi The Dark Knight, karena kalian tidak akan menemukannya dan bisa dibilang tidak ada sesuatu yang baru. 

Beruntung sutradaranya adalah Matt Reeves, sehingga ia bisa meramu adegan laga yang biasa tersebut menjadi sekuen-sekuen laga yang tetap enak ditonton, brutal, dan memacu adrenalin para maniak film action.

Dengan kekuatan yang dihadirkan melalui pendalaman karakter dan akting kelas wahid para tokoh utamanya, cerita yang lebih kelam, adegan laga yang realistik dan minim efek CGI, 

serta dibumbui dengan intrik-intrik politik yang tidak sekedar tempelan, maka tidak berlebihan jika The Batman merupakan salah satu film Batman terbaik yang pernah dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun