Perjalanan ke Kotabaru, Pengalaman Tak Terlupakan

Pembangunan sejatinya dipersembahkan untuk kemaslahatan rakyat. Terbukti selarik kalimat tersebut tidak sekedar menjadi jargon semata tetapi terbukti di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Setelah menjalani padatnya jadwal aktivitas  sehabis lebaran, saya dan teman-teman wisudawan terbaik Universitas Dr. Soetomo, Surabaya yang mendapatkan apresiasi dari Bupati Kotabaru  berkesempatan untuk berkunjung ke Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kami mengawali berangkat dari Bandara Juanda Surabaya menuju Banjarbaru untuk transit dan berganti pesawat. Setiba di Bandara Syamsudin Noor kami masih ada waktu untuk beristirahat sejenak. Waktu menunjukkan pukul 10.00 WITA. Saya dan teman teman bergegas menuju pesawat berbaling-baling jenis ATR-72-600 untuk melakukan penerbangan lanjutan ke Kotabaru.

Pesawat mulai melesat menuju pulau tujuan kami, surga dipenggalan selatan Kalimantan, pulau tersebut bernama Pulau Laut, tempat ibukota Kabupaten Kotabaru. Beberapa waktu kemudian mulai muncul daratan hijau yang kami lihat dari bilik jendela pesawat. Daratan yang luas serta asrinya hutan di Kalimantan membuat saya takjub akan indahnya pulau Kalimantan.

Beberapa saat kemudian kami mendarat di Bandara Gusti Sjamsir Alam, dan kami disambut hangat oleh staf Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispapora) Kotabaru serta Duta Pariwisata Kotabaru.

Rintik air mulai turun setiba kami di Kawasan Hutan Meranti. Kami mulai mendaki untuk mencapai puncak Meranti. Luasnya Kotabaru mulai terlihat dari puncak Meranti. Kami sempatkan berswafoto untuk kami bagikan ke social media kami masing-masing.

Berswa foto dan menikmati keindahan Kotabaru dari Puncak Meranti (doc. Ardexa Rizqy)

Hujan mulai deras, kami meneduh di aula yang ada di puncak. Sembari menunggu hujan reda, kami diberi sedikit pengetahuan tentang Kotabaru. Sederet foto tentang Kotabaru tempo dulu bisa kami jumpai dari dinding aula.

Kami bergeser menuju penangkaran rusa dan burung merpati. Disana kami diberi kesempatan untuk memberikan makan hewan-hewan yang ada di sana. Tidak luput juga saya mengabadikan foto teman-teman saat memberikan makanan kepada burung merpati dan rusa.

Keseruan saat memberikan makan burung merpati di Kawasan Hutan Meranti (doc. Ardexa Rizqy)

Hari mulai sore, kami pun berpindah ke Kawasan Hutan Meranti yang tadinya sempat ditunda karena turunnya hujan. Kami menyusuri hutan dan kami menemukan estetika alami pada pohon disini. Udara yang sejuk membuat kami menjadi lebih menikmati Hutan Meranti

Setelah puas menikmati keindahan alam Hutan Meranti, kamipun bergeser menuju Air Terjun Tumpang Dua yang jaraknya tidak jauh dari Hutan Meranti. kesejukan aliran air membuat kami ingin membasahi muka.

Pemandangan Air Terjun yang berbeda dari Air Terjun lainnya di Air Terjun Tumang Dua (doc. Ardexa Rizqy)

Setelah bersih diri, kami diundang untuk acara sajian santap malam bersama bersama Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Alydrus beserta jajaran Pemerintahan Kabupaten Kotabaru. Senang dan bangga karena kami juga disuguhi penampilan tarian daerah dan alunan pentas musik yang dimainkan seniman-seniman lokal.

Bupati datang setelah bermain badminton, Bupati menjamu kami. Kami berkesempatan hadir di kediaman beliau pun takjub karena kepala staf Pemkab serta jajarannya pun turut hadir.  Kebersamaan terasa disini. Deburan suara ombak kecil membuat suasana menjadi tenang dan sunyi.

Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alydrus, SH (dua dari kanan) menjamu alumni Unitmo  di kediamannya (doc. Ardexa Rizqy)

Mengunjungi Kotabaru untuk pertma kalinya seperti membuka kotak pandora pengalaman yang tidak terlupakan. Bertandang ke Kotabaru begitu memanjakan mata sekaligus mendapat pengetahuan baru.

Ternyata pariwisata tidak saja mendatangkan kesenangan bagi pengunjung tetapi juga menggulirkan perekonomian banyak kalangan. Kotabaru, sayang kita lewatkan.

*Ardexa Rizqy Arrofa Kurniawan adalah fotografer, content creator, dan  lulusan S-1 Ilmu Komunikasi Universitas Dr.Soetomo (Unitomo) Surabaya.