What's Wrong with Secretary Kim (2018) merupakan drama komedi romantis dari Korea Selatan yang dibintangi oleh Park Seo Joon dan Park Min Young. Drama ini bercerita mengenai kehidupan sekretaris Kim Mi So (Park Min Young) dan bos Lee Young Joon (Park Seo Joon).Â
Pak Lee digambarkan sebagai bos yang narsis dan "sempurna". Ia selalu membanggakan dirinya, perfeksionis, dan sangat terobsesi dengan kecakapan dalam bekerja. Sekretaris Kim yang dinilai sangat cakap dan disiplin selalu dilibatkan oleh Pak Lee pada setiap kegiatan, baik itu kegiatan dalam kehidupan pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadinya.Â
Tak disangka, tiba-tiba Sekretaris Kim ingin berhenti dari pekerjaannya secara tiba-tiba. Tentu Pak Lee tidak dapat menerima hal itu. Ia melakukan segala hal supaya Sekretaris Kim tidak berhenti dari pekerjaannya. Namun tanpa mereka sadari, sebenarnya keduanya memiliki perasaan satu dengan yang lain.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi dilakukan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Komunikasi sendiri terbagi menjadi komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang pesannya disampaikan dalam bentuk kata-kata, seperti percakapan dan tulisan. Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang pesannya disampaikan tanpa melalui kata-kata. Komunikasi nonverbal dapat dilakukan melalui body language, seperti gestur, ekspresi, mimik wajah, dan postur tubuh.
Dalam drama What's Wrong with Secretary Kim (2018), terdapat banyak sekali komunikasi nonverbal yang dapat ditemukan. Salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang sangat terlihat adalah gerakan tangan menutup mata yang dilakukan oleh Pak Lee ketika melihat cable tie atau pengikat kabel. Diceritakan bahwa Pak Lee memiliki trauma yang sangat mendalam terhadap pengikat kabel, sehingga ia selalu ketakutan ketika melihat pengikat kabel.Â
Gerakan tangan menutup mata yang ia lakukan merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal untuk menunjukkan bahwa ia sangat ketakutan dan tidak ingin melihat pengikat kabel tersebut. Ketika Pak Lee melakukan gerakan tersebut, Sekretaris Kim akan segera menggunting pengikat-pengikat kabel yang ada dan menyingkirkannya tanpa harus diperintah terlebih dahulu oleh bosnya.
Tidak hanya Pak Lee, Sekretaris Kim memiliki ketakutan dan gerakan reflek yang serupa. Sekretaris Kim sangat takut dengan laba-laba. Ia akan melompat sambil memalingkan muka dengan tangan yang dikibas-kibaskan ketika melihat laba-laba. Ketika ia melakukan hal tersebut kedua kakaknya akan langsung datang menghampiri dan mengusir laba-laba tersebut, tanpa harus dijelaskan terlebih dahulu bahwa ada laba-laba di dekatnya. Ia juga tidak perlu menjelaskan kembali ketakutannya pada laba-laba.
Selain kedua tokoh tersebut, tokoh pendamping, yakni karyawan-karyawan perusahaan Pak Lee juga menunjukkan berbagai bentuk komunikasi nonverbal. Karyawisata dilakukan oleh karyawan sebagai sarana hiburan dan kesempatan untuk istirahat sejenak dari kesibukan mereka.Â
Namun Pak Lee yang tiba-tiba datang ke karyawisata, terpaksa membuat para karyawan melakukan hal yang formal dan berkaitan dengan pekerjaan. Pada saat Pak Lee bertanya apa yang hendak karyawannya lakukan, salah satu karyawan secara spontan menjawab bahwa mereka ingin pergi ke tepi sungai untuk piknik dan minum-minum.Â
Mendengar hal itu, karyawan lain yang bernama Oh Ji Ran segera menyenggolnya dengan siku dan memotong pembicaraannya. Senggolan ini menjadi bentuk komunikasi nonverbal yang dilakukan Oh Ji Ran untuk memberi tanda bahwa temannya harus berhenti berbicara. Tanpa harus dijelaskan, temannya mengerti dan menghentikan pembicaraannya.
Komunikasi nonverbal juga terjadi pada tokoh karyawan yang bernama Kim Ji-a dan Go Gwi Nam. Go Gwi Nam merupakan seorang karyawan yang cerdas, gesit, tampan, dan berkompeten.Â
Ketampanan dan kecakapannya membuatnya menjadi sorotan bagi banyak wanita. Namun sebenarnya ia memiliki rahasia yang hanya diketahui oleh dirinya dan Kim Ji-a.Â
Sebelum melakukan karyawisata, Go Gwi Nam berulang kali menggerakkan tangan di depan bibirnya sebagai isyarat bahwa Kim Ji-a harus tutup mulut dan tidak boleh memberitahukan rahasianya pada siapa pun. Ia juga kerap melotot pada Kim Ji-a sebagai tanda bahwa ia harus diam dan berhati-hati dengan ucapannya ketika ada orang lain yang membicarakan Go Gwi Nam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H