Mohon tunggu...
Ardelia Padmarini
Ardelia Padmarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

Suka menulis, tapi tidak suka-suka amat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indra Manusia

29 Juni 2023   19:15 Diperbarui: 29 Juni 2023   19:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu menggerogoti
Setiap rongga pada hurufnya adalah sepi
Aku adalah manusia yang menolak lupa
Sebab matamu sempat berbicara

Pupil membesar sebab cahaya terlalu terang
Padahal waktu itu adalah temaram
Lensa matamu sibuk mengatur cahaya
Kala itu aku memang memperhatikannya
Iris yang terlalu sempurna
Aku rasa Tuhan tak pernah salah menciptakan makhlukNya

Sempat aku melirik telingamu
Daunnya memerah sedikit semu
Kita sempat diam menolak bersuara
Tapi gendang telingamu menolak diam bekerja
Sibuk sekali mencari celah menungguku berbicara

Lidah yang sewaktu itu kelu
Kaku dan beku dibalut rindu
Rumit dan banyak yang ingin aku ceritakan
Nyatanya aku terlalu berantakan

Hidungku bekerja dengan bahagianya
Berselancar menjelajahi wangimu yang tidak ada bedanya
Tanganku begerak meraba setiap inci dari wajahmu
Apa yang beda darimu?

Mungkin kulit yang mengeriput
Mata yang semakin sayu
Tapi tak apa
Toh, Tuhan sengaja menciptakanmu dengan segala kekurangan agar kita bisa saling melengkapinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun