Program Studi S1 Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta adakan konferensi internasional yang berfokus pada bidang kimia dan pendidikan kimia. International Conference on Chemistry and Chemistry Education (IC3E) telah diadakan untuk kedua kalinya dan mengundang akademisi dari berbagai negara.Â
Selama dua hari, konferensi ini menjadi wadah bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Dr. Maria Ulfa selaku Ketua IC3E 2024 menyatakan bahwa IC3E tahun ini hadir dengan tema "Chemistry and Chemistry Education for Advancing Sustainable Development of Research and Learning", untuk menyoroti pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam bidang kimia dan pendidikan kimia.
Dr. Maria Ulfa, S.Si., M.Si juga menjelaskan bahwa konferensi ini diselenggarakan secara rutin setiap dua tahun, dengan tujuan mengundang pembicara berkelas dunia untuk memperluas wawasan melalui diskusi ilmiah dan memperkuat kolaborasi antarpeneliti. Konferensi yang berlangsung pada akhir Agustus 2024 ini diadakan secara luring di Gedung G FKIP UNS dan daring melalui Zoom.Â
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Panitia IC3E, Kepala Prodi Pendidikan Kimia, Dekan FKIP UNS, serta Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian. Salah satu daya tarik utama dari konferensi ini adalah kehadiran pembicara-pembicara ternama, seperti Prof. Shin-ichiro Noro dari Hokkaido University (Jepang), Prof. Agnieszka M Ruppert dari Lodz University of Technology (Polandia), Prof. Maija Aksela dari University of Helsinki (Finlandia), Prof. Dr. David-Samuel Di Fuccia dari University of Kassel (Jerman), Dr. paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si., M.Sc. dari Universitas Sebelas Maret (Indonesia), dan Lina Mahardiani, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D. dari Universitas Sebelas Maret (Indonesia).
Prof. Shin-ichiro Noro dari Hokkaido University, Jepang, memberikan presentasi tentang kompleks logam berpori, jenis material berpori dengan karakteristik unik dan fleksibilitas struktural tinggi, yang membuatnya menarik sebagai material berpori inovatif dan berkinerja tinggi. Dr. paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si., M.Sc. dari UNS Surakarta, membahas pemahaman mahasiswa tentang kimia hijau (green chemistry), menekankan pentingnya konsep ini dan isu pendidikan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan tantangan sosial sebagai elemen utamanya.
Prof. Agnieszka M Ruppert dari Lodz University of Technology, Polandia, berbicara tentang manfaat biomassa sebagai sumber molekul platform yang dapat digunakan dalam berbagai sektor industri secara berkelanjutan. Sementara itu, Prof. Maija Aksela dari University of Helsinki, Finlandia, membahas peluang dan tantangan dalam menerapkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (education for sustainable development/ESD) melalui kolaborasi antara guru, peneliti, dan masyarakat, serta memberikan contoh-contoh praktis.
Selain sesi dari pembicara utama, konferensi ini juga mengadakan sesi presentasi bagi peserta lain untuk memaparkan hasil penelitian mereka, memberikan kesempatan interaksi langsung dengan sesama peserta yang memiliki fokus penelitian serupa. Pada hari pertama, tiga tim mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam sub bidang kimia anorganik.
Pada hari kedua, dimulai dengan presentasi dari pembicara utama selanjutnya yaitu Lina Mahardiani, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D. dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang membahas mengenai perbandingan antara metode adsorpsi dan fotokatalitik pada degradasi air limbah zat warna crystal violet (CV), methylene blue (MB), dan campuran CV-MB menggunakan nanofiber yang dimodifikasi dari limbah tebu. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi presentasi peserta dimana peserta dibagi menjadi 5 ruangan dengan setiap ruangnya memiliki sub bidang yang berbeda.
Setiap ruangan dengan sub bidang yang berbeda terdapat invited speaker yang akan menyampaikan presentasi sesuai sub bidang keilmuan, yaitu sub bidang Organic Chemistry & Biochemistry; Environment, Pharmacy, and Public Health; Analytical Chemistry & Physic and Material Chemistry; Inorganic Chemistry, Chemistry Education & STEM Education; dan Science Education.Â
Beberapa pembicara yang diundang adalah Prof. Tatsufumi Okino (Hokkaido University, Jepang), Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si. (UNNES, Indonesia), Prof. Dr. Sumari, M.Si. (UM, Indonesia), Dr. Nanik Dwi Nurhayati, M.Si. (UNS, Indonesia), dan Dr. Ari Syahidul, M.Pd. (UNS, Indonesia). Setelah sesi presentasi peserta, konferensi dilanjutkan dengan presentasi dari pembicara utama selanjutnya yaitu Prof. Dr. David-Samuel Di Fuccia dari University of Kassel (Jerman) yang memaparkan hasil penelitiannya mengenai peluang dan tantangan menggunakan VR dalam pembelajaran kimia.
Menurut Dr. Maria Ulfa, S.Si., M.Si., dengan diselenggarakannya konferensi ini, diharapkan terjalin kerja sama yang lebih erat antara akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang kimia dan pendidikan kimia dari berbagai negara. Melalui forum ini, para peserta dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan temuan penelitian terbaru yang dapat memperkaya wawasan pada bidang kimia dan pendidikan kimia. Selain itu, konferensi ini juga membuka peluang baru untuk kolaborasi penelitian internasional yang dapat menghasilkan inovasi-inovasi penting dalam bidang kimia dan pendidikan kimia.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H