Mohon tunggu...
Abidah Ardelia Belva
Abidah Ardelia Belva Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Magelang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kriminalitas dan Kenakalan Remaja

22 Januari 2022   23:16 Diperbarui: 22 Januari 2022   23:50 5418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya.

Salah satu contoh kenakalan remaja, yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia adalah Kasus kejahatan jalanan atau yang biasa disebut dengan "klitih"

Klitih bukan sekadar aksi vandal dengan merusak fasilitas umum. Klitih serupa dengan aksi brutal di jalanan. Para pelakunya adalah anak-anak remaja. Mereka pergi bergerombol naik motor mencari target lemah. Orang yang menjadi target bisa siapa saja, laki-laki, perempuan, orang tua, atau sesama remaja. Korbannya acak.

Para korban seringkali tidak menyadari bahwa dirinya dijadikan target klitih secara spontan. Tiba-tiba dari arah belakang ada salah seorang anggota klitih yang mengayunkan senjata tajam. Tanpa persiapan, para korban menderita luka yang boleh jadi serius. Ini terjadi di malam hari atau bahkan siang hari di jalan-jalan yang relatif sepi.

Menurut saya, walau banyak faktor penyebab seseorang ataupun sekelompok remaja melakukan aksi klitih, tapi penyebab utamanya adalah rasa butuh pengakuan oleh perorangan maupun kelompok, eksistensi, mencari jati diri maupun gengsi.

Krisis Identitas

Klitih biasanya dilakukan oleh sekelompok pemuda dengan krisis identitas, ditandai dengan perubahaan sikap dan mood yang memungkinkan kedua belah pihak mengalami bentuk migrasi.

Oleh karena itu, muncul suatu bentuk ekspresi dari remaja untuk mendapatkan pengakuan atas apa yang dilakukannya.

Tidak Bisa Mengontrol Diri

Para pemuda tidak dapat membedakan baik buruknya suatu tindakan, yang akan berpengaruh kepada kehidupannya di masa datang, Dengan mudahnya dan godaan seorang teman, para pemuda mudah tergiur rayuannya untuk melakukan tindakan kriminal dan akan melahirkan bentuk-bentuk kriminal.

Peran Masyarakat sekitar pun memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi pemuda. Dari segi pola pikir, pengalaman, pengakuan, sikap , dan jati diri seorang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun