Pendorong Perubahan Sosial: Dengan menampilkan cerita yang menantang stereotip, televisi dapat menjadi agen perubahan sosial yang kuat. Karakter-karakter yang kuat dan realistis dapat menginspirasi pemikiran baru dan penghormatan terhadap keberagaman.
Pelecut Kesadaran: Ketika penonton melihat representasi yang lebih inklusif di televisi, ini dapat membangkitkan kesadaran mereka tentang pentingnya kesetaraan gender dan mendorong perubahan dalam pandangan dan sikap mereka.
Peran Penonton dalam Mendorong Kesetaraan Gender di Televisi
Menjadi Konsumen Kritis: Penonton memiliki kekuatan untuk mempengaruhi apa yang diproduksi. Dengan menuntut representasi yang lebih baik dan menghindari konsumsi konten yang mengandung stereotip, penonton dapat mengirimkan pesan kuat kepada produsen konten.
Melalui Dukungan dan Respons: Dukungan terhadap konten yang menghadirkan representasi yang inklusif, serta memberikan umpan balik yang konstruktif, dapat memberikan dorongan positif pada pembuat konten untuk membuat perubahan yang lebih baik.
Menggunakan Media Sosial: Media sosial telah menjadi platform untuk mengampanyekan perubahan. Penonton dapat menggunakan platform ini untuk menyuarakan kebutuhan akan representasi yang lebih baik di televisi.
Dalam upaya menciptakan tayangan televisi yang lebih inklusif dan mendukung kesetaraan gender, perlu adanya perhatian khusus terhadap eliminasi bias gender dalam semua aspek produksi dan penyiaran. Hanya dengan tindakan kolektif dan kesadaran akan dampaknya, kita dapat menciptakan lingkungan media yang lebih adil dan reflektif terhadap keanekaragaman masyarakat.
Penulis : Ardelia Aristawati Cahyaningrum Jurusan Psikologi Univeristas 17 Agustus 1945 Surabaya, dosen pengampu Dr. Merry Fridha tripalupi., M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H