Nama : Ardan Syukur Fadhillah
Prodi : Administrasi PublikÂ
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat Zoom Politicon. Manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia pasti membutuhkan manusia lainnya karena sifatnya manusia adalah sebagai makhluk sosial. Setiap individu memiliki kepribadian melalui sosialisasi. Sejak dilahirkan kepribadian menunjukkan pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan. Khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang. Kepribadian akan berkembang apabila seseorang berhubungan dengan orang lain. Sebelum membahas kepribadian baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu sosialisasi dan kebudayaan karena ada keterkaitannya antara sosialisai dan kebudayaan dalam terbentuknya kepribadian.
- Sosialisasi
Apa yang kalian ketahui tentang sosialisasi?, Sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan seorang manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya didalam suatu budaya masyarakat agar dapat mengenali lingkungan yang akan ditempatinya baik itu lingkungan sosial maupun fisik. Berikut beberapa merupakan pendapat para ahli tentang sosialisasi:
1. Bruce J. Cohen, Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok.
2. Peter Berger, Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
3. Soerjono Soekanto, Sosialisasi adalah suatu proses anggota masyarakat mempelajari norma-norma dan nilai-nilai sosial dimana Ia menjadi anggota. Jadi dapat kita simpulkan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses belajar yang berlangsung sepanjang hidup manusia sejak individu dilahirkan sampai Ia tua agar individu tersebut dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
- Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian ini terbentuk dari proses pembelajaran dari pola-pola kebudayaan, kebudayaan yang dipelajari ialah norma-norma beserta sanksinya apabila terjadinya penyimpangan.Â
- Fungsi Sosialisasi
Fungsi dari sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut yaitu individu dan masyarakat tetapi pada intinya adalah sama yaitu sebagai sarana pengenalan, pelestarian, pengakuan, pewarisan dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma-norma, dan struktur sosial.
- Bentuk-bentuk sosialisasi
- Primer, merupakan sosialisasi pertama yang dijalani seseorang semasa kecil.
- Sekunder, merupakan kelanjutan dari primer yaitu mengenalkan individu kepada kelompok tertentu dalam masyarakat.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi
- Internal
- Eksternal
Kebudayaan berasal dari Sansekerta yaitu buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang memiliki arti budi atau akal. Kebudayaan bisa diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Berikut ini beberapa definisi kebudayaan menurut para ahli.
1. E.B. Taylor
Menurut E.B. Taylor kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan kepercayaan seni, kesusilaan hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang ada dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Kluckhohn dan Kelly
Kluckhohn dan Kelly mendefinisikan kebudayaan adalah semua rencana hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit rasional. Irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
- Wujud kebudayaan
- Gagasan, kumpulan ide-ide, nilai-nilai, dan norma-norma.
- Aktivitas, suatu kegiatan serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
- Komponen kebudayaan
- Material, mengacu kepada semua ciptaan masyarakat yang nyata dan konkret
- Non materail, mengacu pada ciptaan yang bersifat abstrak yang diwariskan oleh generasi ke generasi selanjutnya.
- Kebudayaan membentuk kepribadian
Kebudayaan menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian lainnya. Dimana ini berperan melalui proses pembiasan yang terjadi terus-menerus. Dengan proses pembiasan tersebut, individu akan mengalami perkembangan ke arah kepribadian tertentu. Setiap kebudayaan menyediakan perangkat pengaruh umum, yang sangat berbeda dari masyarakat ke masyarakat. Kebudayaan tidak bisa terlepas dari kepribadian individu melalui proses belajar yang begitu panjang. Proses belajar itu disebut sosialisasi. kepribadian individu antar individu sangatlah berbeda. Watak tiap individu mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan secara keseluruhan, gagasan-gagasan, tingkah laku atau suatu tindakan ditata, dikendalian dan juga dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma yang hidup dimasyarakat. Kepribadian suatu individu dalam suatu masyarakat dirongrong dan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga oleh sistem sosial yang telah diinternalisasikan diserap ke dalam dirinya. Terbentuknya kepribadian juga dipengaruhi oleh faktor kedaerahan, cara hidup di kota atau di desa, agama, profesi, dan kelas sosial. Kepribadian ada yang selaras dan ada yang tidak selaras dengan lingkungan alam serta sosial. Pembentukan kepribadian banyak dipengaruhi oleh pengalaman sebagai anak-anak yang berada dalam asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya yaitu ayah, ibu, dan kakak. Tiap-tiap kebudayaan mempunyai cara pengasuhan anak yang berbeda-beda yang menunjukkan adanya kesamaan pola-pola adat dan norma-norma tertentu. Bagan tersebut memerlukan hubungan kebudayaan dan kepribadian. Kepribadian mengacu pada ciri khas dan sifat yang memiliki sikap atau tabiat seseorang. Individu-individu perilakunya disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaan. Â Beberapa aspek yang sangat mempengaruhi pembentukkan dan perkembangan kepribadian yaitu:
1. Nilai-nilai
Dalam setiap kebudayaan apsti memiliki nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk diterima dimasyarakat tersebut kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku dimasyarakat tersebut.
2. Adat dan tradisi
Hanya berlaku disuatu daerah, menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh para anggotanya dan menentukkan pola-pola kehidupan sehari-hari yang mana akan berdampak pada kepribadian seseorang.
3. Pengetahuan dan keterampilan
Semakin tinggi kebudayaan suatu masyarakat semakin berkembang pula sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.
4. Bahasa
Merupakan alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunjukkan bagaimana seseorang bertindak, bersikap, dan bereaksi dalam berinteraksi dengan orang lain.
5. Milik kebendaan
Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat, semakin maju juga alat-alat yang dipergunakan dalam keperluan hidupya.
Jadi, kepribadian individu sangat dipengaruhi oleh corak budaya yang ada dalam masyarakatnya. Struktur budaya yang telah ada mungkin tidak semuanya diserap oleh tiap individu, Setidaknya nilai-nilai tertentu dapat dijadikan pedoman dan dasar untuk menentukan sikap atau perilaku dalam bertindak sehari-hari sehingga terbentuklah perilaku yang khas yang mana disebut sebagai kepribadian. Sebagai contoh kasus budaya orang-orang batak yang menyuruh anaknya merantau baik dalam mencari ilmu maupun bekerja. Dengan hal ini akan membentuk kepribadian seseorang yang beretnis batak ini untuk hidup mandiri dan berani untuk hidup dimanapun dan pada akhirnya mereka pulang ke kampung halamannya dengan berhasil membanggakan kedua orang tuanya masing-masing, berhasil mengharumkan nama kampung halaman dan membanggakan orang disekitar linkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H