Jepara - Â SMPN 1 Pecangaan dalam tahun pelajaran 2024/2025 masih mengharapkan sumbangan pengembangan institusi dari Orang Tua /wali siswa. Hal itu dikarenakan jumlah anggaran yang dibutuhkan sekolah dari pemerintah khususnya dari Bos dan Rutin APBD II tidak mencukupi .Oleh karena itu Pengurus Komite Sekolah berusaha memenuhi anggaran itu dengan meminta sumbangan sukarela kepada orang tua /wali siswa.
Trisno Santoso Ketua Komite SMPN 1 Pecangaan pada kabarseputarmuria mengatakan , Dengan banyaknya Program kegiatan yang di rencanakan sekolah dan anggarannya tidak tercover BOS dan APBD II maka komite bermusyawarah dengan orang tua Wali /siswa agar kegiatan tersebut terus berjalan. Adapun caranya dengan memohon.sumbangan kepada siswa mulai kelas 7 hingga kelas 9. Adapun besarnya sumbangan sesuai dengan kemampuan orang tua siswa .
" Sekali lagi kita tidak ada pungutan karena setiap orang tua siswa bebas menentukan berapa sumbangan yang diberikan kepada sekolah . Mereka usai musyawarah  menuliskan secara bebas berapa sumbangan yang akan diberikan ke sekolah .Namun memang kita juga menunjukkan asumsi kepada orang tua besarnya sumbangan yang dibutuhkan sekolah  dari lembaran pemasukan yang diharapkan sekolah ", kataÂ
Trisno Santoso Kamis 14/11/2024
Hal sama dikatakan Fatkul Muin Bendahara Komite SMPN 1 Pecangaan bahwa  salah satu point pemasukan anggaran adalah dari sumbangan orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan  Peraturan Mendikbud No 75 tahun 2016 tentang komite Sekolah.  Dalam peraturan itu Komite sekolah mempunyai tugas menggalang dana berupa sumbangan atau bantuan dari luar untuk keberlangsungan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Sehingga komite menghitung asumsi berapa sumbangan yang diharapkan dari orang tua dari kelas 7-9 . Namun demikian tidak semua siswa memberikan sumbangannya sehingga ada beberapa siswa yang dibebaskan dari sumbangan tersebut. Diantaranya  siswa Yatim dan siswa miskin absolut atau benar benar miskin.
" Memang kami punya asumsi atau rencana pemasukan sumbangan dari siswa yang diharapkan sebagai penghitungan anggaran .Namun kembali lagi karena sumbangan bentuknya sukarela kamipun menyerahkan kepada orang tua siswa. Memang Komite membuat surat kesanggupan menyumbang yang kami berikan kepada orang tua siswa ", Kata Fatkul.
Ia menambahkan , kadang kadang hal inilah yang membuat kerancuan di lapangan yang mengatakan sekolah melakukan pungutan. Padahal senyatanya sekolah memohon sumbangan kepada orangtua menurut kemampuannya masing masing. Selain itu juga waktu pembayaran tidak ditentukan serta tidak sangsi terhadap pemberian sumbangan tersebut.
" Ya apapun yang kami lakukan sesui dengan prosedur yang ada dan semua kami musyawarahkan dengan orang tua . Untuk jumlah yang terkumpul nanti kami belum tahu baru kami kumpulkan kesanggupan orang tua untuk menentukan anggaran mana yang kami dahulukan agar pembelajaran terus berjalan dengan baik dan lancar ", tambahnya
Ditambahkan SMPN 1 Pecangaan tidak hanya menerima sunbangan dari orang tua/wali namun juga datang dari Ikatan Alumni setiap tahunnya. Utamanya untuk acara HUT Sekolah kontribusi alumni dalam memeriahkan acara tersebut.Untuk tahun 2024 ini ada program beasiswa dan juga hadiah acara jalan sehat yang jumlahnya hampir 100 juta rupiah.
Terkait dugaan Pungutan di SMPN 1 Pecangaan Plt Kepala SMPN 1 Pecangaan Bambang Dwi Jokon  mengatakan semua yang terkait sumbangan dari orang tua siswa adalah kewenangan dari komite. Mulai dari penggalangan serta pelaksanaan serta pertanggungjawaban semua yang Menjalankan adalah pengurus Komite sekolah.
" Terkait pertanggungjawaban penggunaan dana SPI ini setiap tahun dilaporkan Pengurus Komite  kepada orang tua secara berkala . Itulah yang bisa saya sampaikan terkait sumbangan dari orang tua siswa kepada sekolah ", pungkas Bambang Dwi Joko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H