Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Ini Permasalahan Petambak Garam di Jepara Jawa Tengah

9 September 2024   17:42 Diperbarui: 9 September 2024   20:15 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai dangkal tambak garam Jepara ( Foto: Pak Muin ) 

Tanpa ada campur tangan dari pemerintah dengan pemberian kredit atau pinjaman dengan sistem resi gudang ini . Petambak yang punya modal besar atau tengkulaklah  yang diuntungkan dengan adanya fluktuasi harga garam . Setiap waktu terjadi kenaikan atau penurunan harga garam yang signifikan. Bisa tinggi dan juga tiba tiba bisa murah.

Saluran Air Dangkal Ganggu Produksi Garam

Salah satu kendala yang mengganggu produksi  garam rakyat di Jepara adalah dangkalnya sejumlah saluran air atau sungai . Ketika kondisi air laut sedang surut  jalannya  air agak terganggu karena sungai yang dangkal. Sehingga sirkulasi bahan baku garam yang menuju ke lahan tidak bisa maksimal.

" Salah satu bahan baku garam adalah air laut . Kita lihat hampir 70 persen saluran air di area pergaraman Jepara ini kondisinya dangkal. Sehingga ketika air laut surut petambak kesulitan mendapatkan air . Jadi meskipun sinar matahari panasnya bagus kalau air kurang ya produktifitas tidak maksimal ", kata Sukahar salah satu petambak garam Jepara Kamis 29/8/2024.

Sukahar ( Foto: Pak Muin )
Sukahar ( Foto: Pak Muin )

Selain itu jika musim penghujan tiba kondisi sungai dan saluran air yang dangkal . Mengakibatkan air hujan meluap ke jalan dan perumahan warga. Tidak itu saja ketika rob pasang tinggi air laut menggenangi area tambak dan masuk ke pemukiman warga.

" Kalau boleh usul ya sebagai petambak garam di sini saya usulkan pada pemerintah ada normalisasi sungai dan saluran di tambak. Jika ini dibiarkan terus kayak begini tidak ada pengerukan lama lama sungai ini tingginya sama dengan jalan ", tambah Sukahar warga desa Panggung yang menggarap lahan di desa TanggulTlare.

Dangkalnya sungai dan saluran tambak di Jepara ini mulai dari desa Kedungmalang hingga desa Tanggultlare kecamatan Kedung. Meskipun beberapa waktu yang lalu ada pengerukan sungai dan saluran . Namun karena intensitasnya tidak begitu sering akhirnya sungai dan saluran itu kembali dangkal lagi.

Oleh karena itu agar produksi garam lancar dan juga kondisi tambak dan pemukiman warga aman ketika musim penghujan tiba. Ia berharap adanya normalisasi sungai dan saluran tambak secara bersama sama mulai dari Utara sampai Selatan atau sebaliknya. Agar kondisi sungai kembali normal kembali .

" Dengan saluran air dan sungai yang dalam maka debit air yang masuk tambak bertambah lancar. Selain itu tidak hany untuk produksi garam saja . Namun bisa untuk kegiatan budidaya udang dan ikan seperti dahulu ketika musim hujan atau tidak membuat garam ", kata Sukahar menutup sua. ( Pak Muin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun