Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mbak Nurul Hanifah Guru GTT Tak Ikut Demo, Masih Tetap Mengajar Hari Ini

15 September 2015   12:40 Diperbarui: 15 September 2015   12:49 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DemakHari ini dan besok pagi ribuan guru Honorer K-2 mengadakan demo ke Jakarta menuntut kepada pemerintah agar diangkat. Sehingga ratusan guru bergerak dari masing-masing wilayah kabupaten menuju ke ibu kota menaiki bis-bis. Selama dua hari mereka mogok mengajar agar tuntutannya terpenuhi.

Namun bagi Nurul Hanifah (44)  Guru GTT di SD Kedungmutih yang masuk dalam K2 tidak ikut-ikutan ke Jakarta . Tetapi hari ini ia masih mengajar seperti biasanya. Ia masuk kelas seperti biasanya dan mengajar satu persatu anak didiknya membaca dan menulis. Dengan penuh semangat ia masih mengajar seperti biasanya,

“ Ya gimana lagi untuk ke Jakarta ya perlu biaya selain itu ya sudah ada teman-teman saya yang ke sana. Dulu saya sudah pernah ke Jakarta ikut demo dan hasilnya beberapa diantara teman saya sudah diangkat di SD ini tinggal saya yang belum diangkat PNS “, ujar Nurul Hanifah yang mengajar kelas 1b pada kabarseputarmuria.

Nurul Hanifah mengatakan ia menjadi guru GTT di SD Kedungmutih sudah lebih 20 tahun . Selama itu ia tidak menerima gaji dari pemerintah karena belum diangkat menjadi PNS. Ia menerima honor setiap bulannya dari sekolah , besarnya tidak seberapa dibandingkan dengan gaji guru PNS.

Namun demikian hal itu tidak membuatnya ia patah semangat dalam mengajar anak-anak. Setiap pagi hari ia harus berangkat ke sekolah menemui anak didiknya. Selain mengajar kadang ia masih mendapatkan  tugas lain disekolah. Itupun ia kerjakan dengan senang hati.

“ Ya jika dilihat dari honor yang saya terima masih jauh dari UMR. Namun bagaimana lagi itu sudah rezeki saya ya harus saya terima. Untuk biaya hidup ya masih kurang banyak saya dan suami harus cari kerja sambilan lainnya”, aku Nurul Hanifah.

Mbah Nurul Hanifah mengatakan tahun lalu memang ia mengikuti tes CPNS kabupaten Demak . Segala persyaratan sudah ia penuhi sampai pelaksanaan tes ia jalani. Namun ketika pengumuman ia belum beruntung karena namanya tidak ada dalam pengumuman kelulusan.

“ Ya nggak apa-apa mau nuntut siapa karena hasilnya memang begitu. Tetapi mohonlah kami GTT K-2 ini diberikan perhatian khusus agar bisa diangkat jadi PNS secepatnya karena jumlah teman kami tidak banyak, Biar kami bisa merasakan seperti GTT lain. Tahun lalu 4 teman kami sudah diangkat”, harap mbak Nurul Hanifah.

Namun demikian bagi teman-temannya yang demo ke Jakarta ia mendukung penuh langkah mereka itu. Ia berharap tuntutan teman-temannya yang ke Jakarta itu segera mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sudah banyak tenaga yang mereka keluarkan untuk mencerdaskan anak bangsa ini. (Muin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun