Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Madrasah Diniyah “ Jabal Nur” Bandengan Didik Siswa Baca Kitab Salaf dan Mahir Berbahasa Arab

13 Mei 2015   21:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_365755" align="aligncenter" width="300" caption="Ustad Sutrisno Abdullah di depan ruang belajar"][/caption]

JeparaSaat ini pendidikan Islam dinilai dapat mengurangi dampak kenakalan remaja di berbagai tempat oleh karena itu saat ini pemerintah lewat Kementrian Agama Pusat terus membina Madrasah Diniyah ini. Salah satu Madrasah Diniyah yang ada di desa Bandengan kecamatan Kota kabupaten Jepara adalah Madrasah Diniyah “ Jabal Nur”.

Madrasah Diniyah yang pengelolaannya satu atap dengan Pondok Pesantren ini telah berusia 7 tahun. Embrio berdirinya Madrasah ini berawal dari santri-santri yang belajar di Pondok. Melihat semakin lama semakin banyak maka santri-santri inipun kemudian pembelajarannya menggunakan klasikal. Selain itu jam belajarnyapun sudah dipastikan waktunya.

“ Selain itu pembelajarannya menggunakan system kurikulum sama dengan pembelajaran Formal seperti Madrasah Tsanawiyah. Yang membedakan adalah jam belajarnya yaitu sore hari mulai jam 4 sampai jam 6 sore “, ujar Ustadz Sutrisno Abdullah Kepala Madrasah Diniyah “ Jabal Nur “ pada kabarseputarmuria.com.

Sutrisno mengatakan,  pendirian Madrasah ini selain mengajar para santri yang mondok di Pesantren “Jabal Nur” juga menerima siswa dari non pondok terutama warga sekitar desa Bandengan. Kebanyakan mereka ada siswa sekolah formal baik SMP atau Mts. Waktu luang sehabis sekolah pagi sampai siang hari itulah dimanfaatkan untuk belajar ilmu agama di Madrasah Diniyah ini.

“ Alhamdulillah saat ini ada 56 siswa yang terdiri dari siswa putra dan putri yang belajar di Madrasah kami. Mereka kami bagi menjadi 3 kelas sesuai dengan usia dan kemampuan mereka dalam mempelajari kitab salaf “, papar Sutrisno.

Adapun pelajaran yang di dapatkan di Madrasah ini diantaranya, bahasa Arab  ,  Fiqih , Nahwu, Shorof , dan yang lainnya. Kitab yang dipelajari diantaranya Fiqih Syafinah, Jurumiyah untuk Nahwu serta pelajaran Bahasa Arab baik untuk praktek maupun mempelajari kitab salah.

“ Selain itu kami juga membuka pembelajaran Alqur’an baik binnazor maupun bil ghoib. Salah satu siswa kami saat ini sudah ada yang hatam 9 jus . Kita berharap mereka bisa menyelesaikan hingga 30 juz “ tambahnya.

Khusus untuk pelajaran Bahasa Arab ini menjadi andalan di Madrasah Diniyah “ Jabal Nur “ . Diharapkan santri yang keluar dari Madrasah Diniyah ini bisa berbahas Arab percakapan dengan lancar. Dengan penguasaan bahasa arab ini nantinya lulusan bisa berkompetisi di dunia pendidikan maupun kerja.

Hal diatas dikatakan oleh KH. Abdullah Uzair Ketua Yayasan yang juga pengelola KBIH  “ Jabal Nur “ bahwa Madrasah Diniyyah ini didirikan karena permintaan masyarakat akan minimnya penguasaan bahasa arab di kalangan para siswa atau santri. Dengan penguasaan Bahasa Arab itulah nantinya lulusan dari Madrasah ini bisa melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah atau bekerja di negara Arab.

“ Saya berharap nantinya madrasah atau pondok kami menjadi salah satu pusat pembelajaran Bahasa Arab di Jepara. Kami telah membuat buku pembelajaran Bahasa Arab yang yang telah dipergunakan di seluruh Madrasah Wustho di Jepara “, jelas KH Abdullah Uzair. (Muin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun