[caption id="attachment_365484" align="aligncenter" width="300" caption="Toni Tok Pendiri Grup warga Demak di FB"][/caption]
Bagi Mokhammad Fatoni atau akrab dipanggil Toni Tok , Demak tempat kelahirannya adalah segala-galanya. Oleh karena itu ia galau jika ada warga Demak yang malu menyebut dirinya orang Demak. Kadang jika di tanya orang , warga Demak malu menyebut nama daerahnya sehingga menyebut kota lain misalnya saya orang Semarang, saya dari Kudus, atau kota lainnya.
Berpijak dari itulah maka lewat jejaring Face Book ia membuat Grup atau komunitas yang bernama Warga Demak. Awalnya orang Demak memandang sebelah mata akan keberadaan Grup ini . Oleh karena itu pada awal pendiriannya tahun 2009 yang lalu anggotanyapun bisa dihitung dengan jari.
Namun Toni Tokpun tidak putus asa dengan menggandeng Muntoha Ihsan pegawai swasta yang juga mempunyai keinginan sama yaitu ingin memberdayakan daerahnya. Maka beberapa acarapun digelar untuk lebih mengenalkan Grup Warga Demak pada pengguna FB dimanapun berada.
Pada tahun 2013 yang lalu ada beberapa desa yang terkena banjir. Toni Tok dan Muntohapun mempunyai ide untuk menggalang dana korban banjir via Grup WD ini. Hasilnya luar biasa dari gambar-gambar peristiwa banjir yang diposting di beranda grup mengetuk hati anggota komunitas WD. Selain bantuan uang lewat rekening komunitas anggota juga memberikan bantuan bentuk barang.
[caption id="attachment_365485" align="aligncenter" width="300" caption="Bantu Korban banjir di daerah Mijen"]
Oleh Toni Tok bantuan berupa uang itupun kemudian dibelanjakan berbagai jenis barang mulai sembako seperto beras, mie , telor dan gula. Sebagian lagi dibelikan peralatan sekolah seperti buku, alat tulis, baju seragam dan tas. Setelah terkumpul bantuan itupunn didistribusikan ke daerah yang terdampak banjir.
“Alhamdulillah lewat grup WD kami bisa sumbangkan sembako dan alat sekolah dalam tiga tahap yang pertama dan kedua membantu korban banjir di daerah Mijen Demak. Sedangkan tahap ketiga membantu korban banjir di daerah Sayung “, ujar Toni Tok pendiri Grup Komunitas Warga Demak.
[caption id="attachment_365486" align="aligncenter" width="300" caption="Aksi cabut paku oleh Grup WD dibantu TNI"]
Usai kegiatan banjir anggota WD semakin lama semakin bertambah. Tidak hanya warga yang tinggal di seputaran Demak saja. Warga Demak yang saat itu merantau baik di dalam negeri maupun di luar negeri mulai bergabung dengan komunitas Warga Demak di FB ini. Jumlah anggota yang mulainya hanya ratusan mulai bertambah menjadi ribuan orang.
Dengan semakin banyaknya anggota itulah maka kecintaan akan daerah Demak terus digelorakan disetiap acara kopdar (Kopi darat) . Toni Tok terus memanfaatkan laman FB sebagai ajang mempererat tali persahabatan dan silaturahmi Berbagai acara terus digelar sambil kopdar juga pertemuan itu diselingi dengan pengunduhan gagasan dalam rangka menggelorakan rasa cinta pada daerah sendiri Demak.
“ Nah dalam kopdar itulah ada usulan anggota WD yang ditujukan pada kebersihan dan kenyamanan kota dengan membersihkan pohon dari berbagai macam atribut atau iklan. Dengan menggandeng instansi terkait seperti lingkungan hidup , tentara akhirnya misi social kami berhasil dengan melibatkan 100 anggota WD dalam kegiatan aksi cabut paku di pohon-pohon kota Demak”, kata Toni.
[caption id="attachment_365487" align="aligncenter" width="300" caption="Kerja sama dengan Pemda Demak"]
Agar komunikasi dan silaturahmi anggota Komunitas Warga Demak makin erat maka Toni Tokpun meluncurkan identitas komunitas berupa Kaos dan Jaket berlogo Warga Demak. Selain itu juga ada slayer dan stiker yang kesemuanya berlogo warga Demak. Dia berharap dengan adanya indentitas komunitas ini warga Demak bisa lebih akrab dan bersatu.
Diharapkan mereka tidak hanya berkomunikasi dan mencintai Demak lewat dunia maya. Namun jika ketemu darat misalnya dijalan sedang bepergian , bertemu di kota lain mereka langsung akrab karena identitas berupa kaos atau jaket yang mereka pakai. Begitu juga stiker “ Warga Demak yang dipasang di motor , mobil atau Helm bisa digunakan sebagai penanda bahwa kita orang Demak yang mempunyai semboyan “ Dulur Kabeh”.
Menurut Toni , Komunitas Warga Demak di FB ini cukup efektif dalam rangka menggelorakan kecintaan akan daerahnya sendiri. Ini terbukti dari tampilnya IMA salah satu kontestan KDI asal kota Wali ini juga berkat dukungan warga Demak yang tergabung dalam komunitas ini. Selain mengawal sampai di Jakarta anggota WD juga memberikan dukungan lewat SMS dan juga nonton bareng.
[caption id="attachment_365488" align="aligncenter" width="300" caption="Kopdar dan HUT Grup Warga Demak ke 6"]
Dari data yang ada saat ini anggota komunitas Warga Demak di Face Book ini sudah mencapai 30 ribu orang mereka itu dari berbagai kalangan profesi. Usia merekapun beragam dari yang muda sampai yang tua. Selain tinggal di Demak mereka juga tinggal di kota-kota di seluruh Indonesai. Bahkan para pelajar , pekerja yang tinggal di luar negeri seperti Arab Saudi, Abu Dhabi, Korea , Hongkong, Malasyia bergabung dengan komunitas warga Demak ini.
Toni berharap lewat Komunitas ini , warga Demak yang tinggal dimanapun akan terus mencintai daerahnya dan tidak akan malu lagi menyebutkan nama Demak sebagai tempat asal atau tempat tinggal. Dengan komunitas ini juga akan terus berkontribusi pada kemajuan daerahnya. Misalnya dengan mendukung serta menyukseskan berbagai event yang berlabel Demak.
Dari Embrio komunitas Warga Demak di FB inilah kini telah lahir komunitas lain yang berlabel Demak . Misalnya ada " Warga Demak di Jabodetabek ", Komunitas Cah Demak , Komunitas Mahasiswa Demak dan masih banyak lagi. Ini merupakan hal positif dengan memanfaatkan media social secara bijak dapat lebih mencintai daerahnya sendiri. (Muin)
Profil Toni Tok :
Mokhammad Fatoni (29) yang akrab di sebut Toni Tok adalah pendiri Grup komunitas “ Warga Demak” di Face Book . Karyawan swasta ini mendirikan Grup ini karena kegalauannya akan kurangnya warga Demak yang peduli terhadap daerahnya. Dengan mendirikan Grup ini dia berharap warga Demak dimanapun berada tahu , peduli dan cinta terhadap daerahnya. Selain itu ia juga membuat website : www.wargademak.com. Lewat website ini ia juga ingin mengenalkan daerah Demak ke seluruh penjuru dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H