Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tambak Pesisir Utara Demak Kebanjiran, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

13 Januari 2011   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:37 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratusan hektar tambak yang berada di pantai utara Demak mulai dari Desa Kedungmutih , Babalan dan Dukuh Menco kecamatan Wedung kabupaten Demak beberapa hari ini kebanjiran. Selain disebabkan curah hujan yang cukup tinggi juga angin besar yang menyebabkan gelombang pasang air laut cukup besar. Dengan tingginya gelombang tersebut tambak-tambak dipinggir pantai tidak berdaya karena rata-rata tanggul tambak sudah turun akibat abrasi , juga ketiadaan biaya untuk memperbaiki karena hasil tambak yang menurun akhir-akhir ini. Akibatnya air laut leluasa masuk ke dalam tambak sehingga ikan dan udang yang dibudidayakan petani tambak hilang bersama dengan air dan gelombang. “ Beberapa hari lagi rencananya Bandeng dan udang saya panen , namun tadi malam gelombang laut cukup besar dan hujan terus menerus sehingga tambak saya kebanjiran ikan dan udang yang saya pelihara amblas terbawa air . Padahal jika di panen paling tidak bisa dapat 4 – 5 juta rupiah , namun kini tinggal kenangan saja ya gimana lagi namanya musibah “ , ungkap Munasir petani tambak dari desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak. Pekuburan tergenang air Sementara itu Zaenuri petani tambak dari desa Kedungmutih juga mengungkapkan dengan tingginya curah hujan pada tahun ini menyebabkan kerugian yang cukup besar pada petani garam di daerahnya . Jika dalam kondisi normal para petani tambak selain membudidayakan ikan dan udang juga membuat garam dilahan tambaknya , namun pada tahun ini musim garam hanya beberapa hari saja . Seperti dirinya dalam kondisi normal dari tambak yang ia garap bisa menghasilkan garam sekitar 13 ton , namun pada tahun ini dia hanya dapat panen 19 keranjang saja yang jika ditimbang sekitar 6 kwintal saja . Jika 13 ton dijual perkwintal harga Rp 30.000,- maka dia mendapatkan hasil sekitar 4 juta rupiah , namun pada musim ini dia hanya mendapatkan hasil sekitar 200 ribu rupiah saja .  Kerugian itu terasa jika petani tambak tersebut menyewa lahan pada orang lain , sehingga uang sewa tidak akan kembali karena kondisi membuat garam tidak bisa dijalankan karena hujan yang berkepanjangan. “ Satu petani jika dihitung kehilangan penghasilan 4 – 5 juta , jika dikalikan dengan petani disini yang ratusan orang maka kerugian yang dutanggung akan mencapai milyaran rupiah . Namun karena ini cuaca kita harus menerimanya mudah-mudahan tahun depan bisa normal seperti sedia kala “, harap Zaenuri. Pekuburan umum tergenang Selain menggenangi tambak banjir dan air laut juga menggenangi pekuburan umum desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak , sehingga kondisi ini menyulitkan warga yang akan memakamkan keluarganya. Tergenangnya pekuburan ini disebabkan oleh rendahnya tanah , juga tanggul disekitarnya jebol akibat gerusan air banjir. Melihat hal tersebut pemerintah desa Kedungmutih lewat Kepala Desa Hamdan hari ini (13/1) telah melaporkan kondisi ini kepada Bupati Demak  agar segera mengadakan penanganan terhadap tergenangnya makam desa. “ Ketika ada kesempatan beraudien secara langsung dengan Bupati kamipun menyampaikan kondisi pekuburan umum yang ikut kebanjiran, kelihatannya bupati respon mudah-mudahan segera ada penanganan pada makam yang kebanjiran ini “, harap Hamdan yang ditemui di balai desa sore tadi (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun