Liburan kali ini cukup menggembirakan kami sekeluarga , karena semua putra dan putri kami dapat berkumpul bercanda ria di rumah . Tahun-tahun yang lalu setiap liburan jarang kita dapat berkumpul full karena ada salah satu putriku yang harus liburan di pondok pesantren . Namun kali ini putri saya yang sulung kini melanjutkan sekolahnya di MAN Insan Cendekia Serpong dan pada liburan semester 1 ini diberikan libur oleh sekolahnya selama satu minggu. Oleh karena itu momen liburan ini tidak kami sia-siakan begitu saja ,selama satu hari kami ingin santai dan mengembirakan anak-anak saya. Karena sudah lama tidak ke pantai maka pilihan anak-anak saya berlibur menikmati indahnya pantai dengan deburan ombak dan pasir putihnya yang menghampar. Kami berangkat berempat saya dan ketiga anak saya komplit tidak ada yang ketinggalan . Dengan naik sepeda motor dengan box dibelakang kami isi perlengkapan untuk ke pantai selain bekal , ada handuk, pakaian ganti, sabun dan shampoo. Meski agak sesak satu motor untuk berempat , namun kami semua merasakan asyik-asyik saja terutama putra ketiga saya yang berdiri di depan . Dalam perjalanan menuju pantai banyak pemandangan yang mereka lihat ada tambak garam , tambak ikan, para pencari ikan dan perahu nelayan. Setiap ada hal yang baru anak-anak kami selalu bertanya –tanya , sehingga membuat perjalanan kami ke pantai tidak terasa. Tiga anakku menikmati deburan ombak Setelah menempuh perjalanan satu jam dari rumah sampailah kami di pantai Teluk Awur Jepara salah satu wisata pantai alternative selain pantai Kartini Jepara dan Pantai Tirto Samudra Bandengan Jepara. Kedua pantai yang saya sebutkan dibelakang adalah tempat wisata pantai berbayar , namun Pantai Teluk Awur ini tidak berbayar alias gratis . Oleh karena itu ketika kami sampai di pantai ini kondisi pantai sudah ramai dengan datangnya para pengunjung yang kebanyakan datang bersama keluarga mereka. Dengan bergembira ria mereka menikmati deburan ombak yang datang silih berganti , dengan menyewa ban-ban bekas merekapun mengikuti arah ombak dengan naik ban bekas laksana naik perahu yang bergoyang-goyang. Yang masih kecil-kecil merekapun berlarian di sepanjang pantai yang penuh pasir putih menghampar , sesekali bermain pasir dengan membuat patung-patung dari pasir. Begitu juga ketiga putra saya , setelah berganti pakaian merekapun langsung terjun menyapa ombak yang berdebur tiada henti . Dengan bersuka cita merekapun bercanda ria melupakan kelelahan perjalanan ataupun kesibukan mereka akan belajar setiap hari. Sesekali mereka berhenti berlarian untuk sekedar berguling-guling di pasir menikmati deburan air ombak yang menimpa tubuh mereka , setelah itu merekapun kembali berlarian dan bercanda ria . Dari kejauhan sayapun mengawasi mereka menjaga mereka dari hal-hal yang terburuk karena mereka belum mahir berenang. Bagi pengunjung yang mahir berenang bisa membawa ban-ban bekas menuju ke tengah kemudian mengikuti arus ombak yang terus bergoyang-goyang. “ Meski agak kotor kondisinya , namun berwisata di pantai ini cukup menyenangkan selain tidak membayar tanda masuk kondisi pantai cukup luas bisa leluasa kita berjalan-jalan di pantai dan tempat parkirnyapun mudah “, ujar salah seorang pengunjung yang mengaku datang dari Kota Kudus dan membawa seluruh keluarganya untuk menikmati indahnya pantai Teluk Awur ini.