Seperti yang telah saya umumkan melalui beberapa akun media sosial saya, hari Senin (16/04) saya bersama kerabat menjajal moda transportasi baru yang ada di Kota Surabaya. Yap! Ini adalah Suroboyo Bus, si merah yang super canggih. Beberapa kali saya sudah melihat sosoknya melintas di Jalan Raya Darmo Surabaya, tapi sayang saat itu belum sempat menjajal.Â
Bus yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya ini telah diresmikan oleh Ibu Wali Kota Surabaya, Ibu Tri Risma Harini pada 7 April 2018 lalu di Gedung Siola Surabaya. Bus ini beroperasi setiap harinya dari jam 06.00 hingga 22.00 WIB dengan dua jalur (berangkat dan pulang). Selain itu, jarak berangkat bus atau bahasa kerennya headway bus dilakukan setiap 30 menit sekali. Kecepatan maksimumnya 50 Km/jam. Dengan desain yang unik, berbeda dengan bentuk-bentuk bus lain yang telah beroperasi, bus ini terlihat nyentrik.
Suroboyo Bus yang unik ini ternyata memiliki jumlah crew yang cukup banyak, lho! Dengan setiap armada terdiri dari 1 Prama atau Prami dan sopir. Prama adalah petugas bus laki-laki, sedangkan Prami adalah petugas bus perempuan. Sisanya bekerja di balik layar tentunya. Ada yang menjaga di Halte Purabaya, ada bagian kebersihan, bagian kontrol CCTV, dan sebagainya.
Bus dengan bodi dari Karoseri Laksana yang berlokasi di pabrik Ungaran Semarang ini merupakan bus kota dengan tipe lowdeck. Mesin dari bus ini adalah Mercedes-Benz O500U 1726 yang memakai solar sebagai bahan bakarnya. Suroboyo Bus memiliki jumlah armada sebanyak 8 buah, tetapi untuk saat ini yang beroperasi hanya 6 saja. Sedangkan 2 bus lainnya sedang bermasalah teknis. Untuk bagian interiornya, bisa kita lihat seperti pada penjelasan di bawah ini
Kursi
Warna merah muda. Kursi dengan warna merah muda terdiri dari 12 buah kursi. 6 kursi di sisi sebelah kiri dan 6 kursi di sisi sebelah kanan. Kursi ini diprioritaskan untuk wanita.
- Warna merah tua. Selanjutnya ada kursi dengan warna merah tua. Terdiri dari 4 buah kursi. 2 kursi di sisi sebelah kiri dan kanan. Kursi ini diprioritaskan untuk lansia, ibu hamil dan ibu yang membawa anak kecil
- Warna orange. Dan yang terakhir berwarna orange! Kursi berwarna orange ini berbeda 'level ' dengan 2 tipe kursi lainnya. Kursi ini berada +30cm dari lantai dasar bus. Kursi ini memiliki 25 buah kursi dengan 10 kursi berada di sebelah kiri, 10 kursi di sebelah kanan dan 5 kursi berada paling ujung. Kursi ini tidak ditujukan untuk penumpang tertentu. Baik laki-laki maupun perempuan bisa duduk di kursi ini.
CCTV dan monitor petunjuk
Suroboyo Bus memiliki sistem kendali (CCTV) yang berfungsi sebagai keamaan penumpang. Terdiri dari 12 buah CCTV yang terpasang, di antaranya 8 buah di dalam, 4 buah tersebar di sisi kanan dan kiri bus. Monitor petunjuk fungsinya untuk memberi tahu penumpang tentang tempat pemberhentian bus selanjutnya. Nanti juga akan terintegrasi dengan stopping bus. Apa itu stopping bus?
Oh ya! Bagi kalian yang ingin turun dari bus, sekarang tidak perlu berteriak, "Pak, kiri pak!" atau "Pak halte x pak!" di dalam Suroboyo Bus ini terdapat tombol untuk "request" agar bus berhenti pada halte terdekat. Bus ini tidak akan sembarangan menurunkan penumpang di pinggir jalan, ya hehe. Harus pada halte atau bus stop. Jadi kalau misalkan kita ingin turun di Taman Bungkul, padahal di sana tidak ada halte atau bus stop kita akan diturunkan di halte sebelum Taman Bungkul yaitu Halte Darmo.
Untuk beberapa waktu ini, Suroboyo Bus hanya melayani dan mengantarkan penumpang dari halte Purabaya hingga halte Rajawali dan rute Barat - Timur *(tambahan rute). Berikut adalah rute yang dilalui oleh Suroboyo Bus:
Jalur 1 (Rute Purabaya-Rajawali)
Halte Dukuh Menanggal - Halte Siwalankerto - Halte Taman Pelangi - Halte RS Bhayangkara - Halte UBHARA - Halte Purvetma - Halte Wonokromo - Halte Joyoboyo - Halte Museum Bank Indonesia - Halte RS Darmo - Halte Pandegiling - Halte Basuki Rahmat - Halte Kaliasin - Halte Embong Malang - Halte Blauran - Halte Pirngadi - Halte Pasar Turi - Halte Masjid Kemayoran - Halte Indrapura dan yang terakhir adalah Halte Rajawali.
Jalur 2 (Rute Rajawali-Purabaya)
Halte Rajawali - Halte Jembatan Merah - Halte Veteran - Halte Tugu Pahlawan - Halte Alun-Alun Contong - Halte Tunjungan - Halte Simpang Dukuh - Halte Gubernur Suryo - Halte Panglima Sudirman - Halte Sono Kembang - Halte Urip Sumoharjo - Halte Pandegiling - Halte Santa Maria - Halte Darmo - Halte Marmoyo - Halte Halte Joyoboyo - Halte RSAL - Halte Margorejo - Halte UIN - Halte Siwalankerto dan berakhir kembali di Halte Purabaya.
Jalur 3 (Rute Barat-Timur)
Halte UNESA - Halte Lontar - Halte Yono Suwoyo 1 - Halte Pradah Jaya 1 - Halte Darmo Permai - Halte HR Muhammad - Halte Dukuh Kupang Barat - Halte Park and Ride Mayjen Sungkono - Halte Pakis Tirtosari - Halte Adityawarman - Halte Kutai 1 (sisi Utara) - Halte Bengawan 1 (sisi Utara) - Halte RS Darmo - Halte Pandegiling - Halte Basra - Halte Kaliasin - Halte Embong Malang - Halte Siola - Halte Tunjungan - Halte Simpang Dukuh - Halte Gubernur Suryo - Halte Balai Kota - Halte Walikota Mustajab - Halte Moestopo - Halte RSUD. Sutomo - Halte UNAIR - Halte Kertajaya - Halte Samsat Manyar - Halte KONI - Halte Kertajaya Indah 1 (sisi Utara) - Halte ITS - Halte Kertajaya Indah 2 (sisi Selatan) - Halte Klampis - Halte Manyar Kertoarjo 2 (sisi Selatan) - Halte Manyar Sabrangan - Halte Gubeng Kertajaya - Halte Lapangan Hockey - Halte SMAN 4 - Halte Pemuda - Halte Panglima Sudirman - Halte Sono Kembang - Halte Urip Sumoharjo - Halte Santa Maria - Halte Bengawan 2 (sisi Selatan) - Halte Kutai 2 (sisi Selatan) - Halte Wonosari - Halte Mayjen Sungkono - Halte Taman Makam Pahlawan - Halte Putat Gede - Halte Pradah Kali Kendal - Halte Pradah Jaya 2 - Halte Yono Suwoyo 2 - Halte Graha Family.
Ticketing
Naaah! Ini dia bagian yang paling ditunggu - tunggu. Puncak dari segala puncak hahaha. Karena saat saya memberikan sneak peek pada beberapa akun sosial media yang paling ditanya adalah soal ticketing yang unik.
Untuk beberapa hari kedepan (hingga akhir April 2018) tiket naik Suroboyo Bus ini gretong alias GRATIS!
Tapi, untuk kalian yang ingin menyetorkan botol plastiknya boleh dan sah-sah saja kok. Per 1 Mei 2018, sistem ticketing yang sebenarnya adalah dengan menggunakan botol plastik. Lalu jenis dan ukurannya untuk 1 tiket Suroboyo Bus adalah menukarkan 10 buah gelas plastik air mineral atau 5 buah botol plastik ukuran tanggung atau 3 buah botol plastik ukuran besar. Mekanismenya, penumpang membawa salah satu kriteria plastik tersebut pada halte terdekat atau bank - bank sampah untuk menukarkannya dengan 1 tiket perjalanan Suroboyo Bus.
Bagaimana untuk ke depannya? Apakah akan tetap berjalan dengan sistem penukaran sampah plastik? Jawabannya belum tahu. Bergantung kepada kebijakan pemerintah yang ada.Â
Ohya! Nanti saat naik bus, kalian akan mendapatkan tiket seperti ini:
Mungkin untuk ke depannya semoga armada bertambah dengan rute-rute lainnya yang belum dijangkau.
Semoga bermanfaat. #AyoNaikBus! (@ardanikh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H