Isu lingkungan merupakan salah satu topik yang sering menjadi perhatian media massa karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan manusia dan keberlanjutan ekosistem. Salah satu contoh nyata adalah kasus pencemaran limbah di perairan Batam, Kepulauan Riau yang terjadi pada tahun 2023 silam. Limbah minyak hitam dan bahan berbahaya lainnya yang mencemari pesisir Batam telah menimbulkan kerugian besar bagi berbagai pihak, seperti nelayan, pelaku pariwisata, dan penduduk lokal. Kejadian ini tidak hanya memengaruhi kelangsungan ekonomi daerah, tetapi juga menyoroti permasalahan pengelolaan lingkungan yang belum terselesaikan.
Dalam permasalahan ini, media massa memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik mengenai masalah pencemaran tersebut. Melalui berita-berita yang dipublikasikan, media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membingkai atau membentuk cara pandang publik terhadap masalah tersebut. Proses pembingkaian atau framing ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat, menyoroti pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab, dan menekankan aspek-aspek tertentu dari masalah pencemaran, seperti dampak lingkungan, ekonomi, atau tanggapan pemerintah.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk melakukan analisis framing teks berita pada media massa mengenai isu lingkungan kasus pencemeran limbah di Batam. Tulisan ini memakai metode penelitian analisis teks media dengan menggunakan analisis framing, untuk mengetahui media dalam pembikaian suatu peristiwa baik melalui berita, opini maupun wawacara (Kartini et al., 2022).
Berdasarkan tabel di atas, berikut adalah analisis framing teks pada masing-masing berita di media massa mengenai pencemaran limbah di daerah Batam :
- Berita 1 = Pada berita pertama yang dipublish oleh news.detik.com, berita ini menekankan kondisi lingkungan yang tercemar akibat limbah minyak hitam, dengan fokus pada deskripsi visual dan bau yang mengganggu. Framing berfokus pada dampak langsung yang dirasakan warga, memberikan kesan urgensi dan kekhawatiran publik terhadap pencemaran tersebut. Penanganan oleh pihak berwenang juga disinggung, namun peran pemerintah dalam jangka panjang tidak disebutkan secara mendalam.
- Berita 2 = Berita dari kompas.id menyoroti pengulangan kejadian pencemaran, memperkuat framing tentang masalah sistematis yang berkelanjutan. Fokusnya adalah pada kerugian yang dialami nelayan dan betapa peristiwa ini bukanlah insiden yang terisolasi. Ini menunjukkan adanya kelalaian atau kurangnya tindakan pencegahan yang efektif oleh pihak berwenang.
- Berita 3 = Berita dari batamnews.co.id memfokuskan pada aspek penemuan limbah berbahaya yang menambah kekhawatiran masyarakat terkait pencemaran lingkungan. Berita ini memperkuat isu pencemaran lingkungan yang lebih luas dengan mengangkat bukti fisik baru yang meningkatkan ancaman.
- Berita 4 = Berita keempat yang dipublish oleh travel.tempo.co  memfokuskan pada dampak ekonomi, khususnya pada sektor pariwisata. Limbah minyak hitam tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menghancurkan sumber pendapatan bagi para pelaku wisata. Framing ini memperlihatkan bagaimana pencemaran dapat menghancurkan industri pariwisata dan ekonomi lokal.
- Berita 5 = Berita dari antaranews.com berfokus pada dampak langsung kepada nelayan yang tidak bisa melaut. Ini membingkai limbah sebagai ancaman langsung terhadap kehidupan sehari-hari dan penghidupan nelayan. Framing memperlihatkan nelayan sebagai korban utama dari kejadian ini.
- Berita 6 = Berita dari batamnews.co.id ini menyoroti kolapsnya seluruh sektor ekonomi di Kampung Melayu akibat pencemaran limbah. Framing menekankan dampak pencemaran yang lebih luas, tidak hanya pada lingkungan tetapi juga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
- Berita 7 = Berita dari antaranews.com ini berfokus pada kekhawatiran nelayan terhadap dampak jangka panjang pencemaran terhadap ekosistem laut. Framing memperlihatkan masalah pencemaran tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga menimbulkan ancaman pada keseimbangan lingkungan.
- Berita 8 = Berita dari batamnews.co.id ini berfokus pada dampak langsung terhadap kelompok nelayan dan jumlah besar keluarga yang terdampak. Framing ini menekankan pentingnya pencarian solusi dan penuntutan kepada pihak yang bertanggung jawab atas pencemaran limbah ini.
- Berita 9 = Berita antaranews.com ini memberikan informasi tentang tindak lanjut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Framing berfokus pada upaya pemerintah untuk menangani masalah ini, mencoba memberikan kesan bahwa langkah-langkah penanganan sedang berlangsung.
- Berita 10 = Pada berita terakhir yang dipublish oleh travel.tempo.co, berita ini difokuskan pada tanggapan tegas pemerintah, khususnya Menteri KKP, untuk menindak pelaku pencemaran. Framing ini membangun narasi bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah pencemaran ini dan memberikan solusi jangka panjang.