Mohon tunggu...
Arda Muhammad Naufal
Arda Muhammad Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelebihan dan Kekurangan Tiga Jenis Citra Serta Interpretasi Citra di Wilayah Kota Denpasar

15 Mei 2024   02:48 Diperbarui: 15 Mei 2024   03:03 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sedangkan, interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut (Estes & Simonett, 1975).

3 JENIS CITRA

1. Citra Sentinel-1

Sentinel-1 merupakan satelit milik Europan Space Agency (ESA). Satelit ini terdiri dari dua satelit, Sentinel-1A dan Sentinel-1B, yang diluncurkan masing-masing pada tahun 2014 dan 2016. Citra satelit Sentinel-1 merupakan hasil perekaman permukaan bumi dengan memanfaatkan sensor SAR (Malenovsk et al., 2012).

Kelebihan:

  • Sentinel-1 menggunakan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR), yang memungkinkan akuisisi citra tanpa terpengaruh oleh kondisi cuaca atau waktu, sehingga sangat efektif untuk pemantauan wilayah yang sering tertutup awan atau memerlukan observasi malam hari.
  • Memiliki resolusi temporal tinggi. Dengan waktu kunjungan ulang (revisit time) sekitar 6 hari, Sentinel-1 mampu menyediakan data dengan frekuensi tinggi yang sangat berguna untuk analisis perubahan temporal seperti pergerakan tanah, perubahan penggunaan lahan, dan deteksi banjir.
  • Data Sentinel-1 tersedia secara gratis melalui beberapa web penyedia data citra gratis salah satunya Copernicus Open Access Hub, memudahkan akses untuk berbagai keperluan penelitian dan aplikasi.

Kekurangan:

  • Resolusi Spasial Lebih Rendah. Resolusi spasial Sentinel-1 sekitar 5-20 meter, yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sensor optik.
  • Keterbatasan Penggunaan. Karena menggunakan radar, analisis citra membutuhkan pengetahuan dan pemrosesan yang lebih kompleks dibandingkan dengan citra optik.

2. Citra Sentinel-2

Sentinel Hub
Sentinel Hub

Sentinel-2 juga merupakan satelit milik Europan Space Agency (ESA) dan terdiri dari dua satelit, Sentinel-2A dan Sentinel-2B, yang diluncurkan pada tahun 2015 dan 2017.

Kelebihan:

  • Resolusi spasial tinggi. Citra Sentinel-2 menawarkan resolusi spasial hingga 10 meter untuk band-band tertentu, yang ideal untuk berbagai aplikasi pemetaan dan analisis lingkungan.
  • Sentinel-2 dilengkapi dengan 13 band spektral yang mencakup spektrum tampak, inframerah dekat (NIR), dan inframerah gelombang pendek (SWIR), memberikan fleksibilitas yang luas untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan vegetasi, analisis kualitas air, dan pemetaan lahan.
  • Revisit Time Cepat. Sentinel-2 memiliki waktu revisit sekitar 5 hari, memungkinkan pemantauan yang cukup sering dan konsisten untuk perubahan lingkungan.

Kekurangan:

  • Ketergantungan pada kondisi cuaca. Sebagai satelit optik, citra Sentinel-2 rentan terhadap gangguan oleh kondisi cuaca buruk seperti awan dan kabut, yang dapat mengurangi kualitas dan ketersediaan data.
  • Volume data yang besar. Resolusi yang tinggi dan banyaknya band spektral menghasilkan volume data yang sangat besar, yang memerlukan kapasitas penyimpanan dan pemrosesan yang lebih besar.

3. Citra Landsat-8

Sentinel Hub
Sentinel Hub

Landsat-8 adalah bagian dari program Landsat yang dijalankan oleh United States Geological Survey (USGS) dan NASA. Satelit ini diluncurkan pada tahun 2013 sebagai penerus dari satelit Landsat sebelumnya.

Kelebihan:

  • Resolusi spasial yang memadai. Landsat-8 menyediakan resolusi spasial 15-30 meter tergantung pada band, yang cukup untuk banyak aplikasi pemantauan lingkungan dan pemetaan skala regional.
  • Rekaman data jangka panjang. Program Landsat telah beroperasi sejak 1972, memberikan seri data jangka panjang yang sangat berharga untuk analisis perubahan jangka panjang.
  • Landsat-8 memiliki 11 band spektral, mencakup spektrum tampak hingga inframerah termal, yang memungkinkan berbagai aplikasi seperti pemantauan vegetasi, analisis perubahan lahan, dan pemantauan suhu permukaan.

Kekurangan:

  • Resolusi temporal lebih rendah. Landsat-8 memiliki revisit time sekitar 16 hari, yang lebih lama dibandingkan Sentinel-2, sehingga kurang ideal untuk pemantauan perubahan cepat.
  • Kerentanan terhadap kondisi cuaca. Sebagai sensor optik, citra Landsat-8 juga terganggu oleh awan dan kondisi cuaca buruk.
  • Resolusi Spasial yang Tidak Optimal. Meskipun resolusi spasial Landsat-8 memadai, beberapa aplikasi mungkin memerlukan resolusi yang lebih tinggi, seperti yang ditawarkan oleh satelit komersial atau sensor optik lainnya.

INTERPRETASI CITRA

 Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan. Karakteristik objek dapat dikenali berdasarkan 8 unsur interpretasi yaitu bentuk, ukuran, pola, bayangan, rona/warna, tekstur, situs, dan asosiasi.

1. Interpretasi Citra Sentinel-1 AWS-IW-VVVH Enhanced Visualization

dokpri
dokpri

2. Interpretasi Citra Sentinel-2 L2A True Color

dokpri
dokpri

3. Interpretasi Citra Landsat-8 L2 True Color

dokpri
dokpri

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil, ketiga jenis citra yaitu Sentinel-1, Sentinel-2, dan Landsat-8 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hasil penerapan interpretasi sembilan unsur interpretasi citra (rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs, dan asosiasi) pada ketiga jenis citra tersebut di wilayah Kota Denpasar menunjukkan bahwa masing-masing citra memiliki perbedaan khususnya pada rona dan warna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun