Gol Robertson pada menit ke-87 dan gol Mane pada injury time membuat mereka masih menjaga jarak 6 poin dari City di posisi kedua klasemen sementara. Dua gol yang mungkin begitu mengecewakan bagi citizens.Â
Persaingan Klub
Kalau berbicara mengenai sejarah. City bukanlah lawan sepadan bagi Liverpool, klub dengan penuh sejarah. City hanyalah "tetangga berisik" yang baru mencoba membangun tim dari suntikan dana "taipan minyak".Â
Sejak diakuisi oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pada 2008. Mereka sukses bersaing dengan penghuni "Big Four" yang sekarang menjadi "Big Six".Â
Di era Liga Inggris menjadi tim terbaik kedua setelah tetangga, MU. City sering diberi gelar "tetangga berisik" karena dituntut bisa membuktikan bersaing dengan MU. Bahkan, 7 musim terakhir City berhasil menggondol 4 gelar.Â
Dua musim terakhir bahkan menjadi penguasa Liga Inggris dengan "back to back" juara. Rekor tercipta dengan poin fantastis 198 dalam 2 musim kompetisi. Hal yang belum pernah diraih oleh klub mana pun. Termasuk Sang tetang yang lagi terseok-seok.Â
Apalagi Liverpool yang tidak pernah meraih gelar di era Liga Inggris.
Musim lalu City juga berhasil menggondol semua gelar kompetisi lokal, meski masih harus bersabar di level Eropa karena harus tertahan di 8 besar oleh Hotspur.Â
City akan berkata, "Kalian berdua pemilik sejarah tetapi kami adalah masa depan dan akan mengukir sejarah-sejarah itu!"Â
Meskipun kompetisi baru memasuki pekan ke-12, banyak pengamat memprediksi bahwa titel juara akan kembali sengit diperebutkan oleh kedua tim hingga akhir kompetisi.
The Reds akan kembali mencoba peruntungan juara yang tidak pernah diraihnya sejak Liga Inggris berubah nama menjadi Premier League pada musim 1992/1993.
Titel juara terakhir mereka raih pada musim 1989/1990, tahun di mana milenials pendukungnya sekarang banyak yang belum dilahirkan. Sayang sekali, padahal Liverpool begitu berjaya di era 1970 hingga 1990-an. Mereka total mengoleksi 18 gelar yang jauh melampaui raihan MU pada saat itu.Â