Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terbukti dengan Data, Bersyukur Kunci Kebahagiaan

11 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 11 Juli 2018   20:26 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indeks Kebahagiaan

Bahagia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram lahir maupun batin. Definisi bahagia bisa saja berbeda pada setiap orang. Seseorang yang belum menikah alias jomblo bisa saja lebih merasa bahagia dengan kesendiriannya, tetapi orang lain bisa saja merasa tertekan dan tidak bahagia dengan kesendiriannya. Seseorang yang hidup di perdesaan bisa saja lebih bahagia dibanding jika harus hidup di perkotaan, atau bisa saja orang lain merasakan sebaliknya.

Indeks kebahagiaan Indonesia tahun 2017 sebesar 70.69 pada skala 0-100. Dari angka tersebut bisa dikatakan bahwa masyarakat Indonesia tergolong cukup bahagia. Angka tersebut dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa saat lalu berdasarkan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK). Indeks kebahagiaan yang diperoleh tersebut disusun berdasarkan 3 aspek pengukuran, yaitu kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup.

Secara umum menurut survei tersebut bahwa orang  yang tinggal di perkotaan lebih bahagia sebesar 71.64 dibandingkan dengan orang yang tinggal di perdesaan sebesar 69.57. Hal ini bisa saja disebabkan oleh sarana dan fasilitas yang bisa diakses dengan mudah di perkotaan. Apabila dilihat dari aspek kepuasan hidup maka kepuasan hidup sosial orang yang tinggal di perdesaan lebih besar jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di perkotaan yakni 76.51 berbanding 75.86 yang bisa saja disebabkan oleh kepuasan orang tinggal di perdesaan karena relatif lebih bersahabat, aman, dan masih memegang semangat kegotongroyongan.

Kemiskinan dan Kebahagiaan

Sebagian orang akan menganggap bahwa sumber kebahagiaan adalah kekayaan, yakni dengan terpenuhinya hidup mewah. Tidak heran jika ada orang yang rela menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Hidup miskin atau serba pas-pasan dianggap adalah biang dari kegundahan dan kesedihan yang dialami.

Pada tahun yang sama dengan SPTK yakni tahun 2017, BPS juga melakukan rilis data mengenai kemiskinan di tiap provinsi yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Pulau Papua dan Maluku mendominasi persentase kemiskinan terbesar yakni sekitar 21.45 persen sedangkan persentase penduduk terendah berada di Pulau Kalimantan yakni sekitar 6.25 persen. Kalau dilihat dari segi jumlah penduduk miskin (bukan persentase) maka jumlah penduduk terbesar masih berada di Pulau Jawa yakni sekitar 14.79 juta orang sedangkan yang terendah berada di Pulau Kalimantan sekitar 0.99 juta orang.

Apabila kita ingin melihat korelasi atau seberapa kuat hubungan antara kemiskinan dan kebahagiaan di setiap provinsi, maka kita lakukan analisis regresi sederhana di mana variabel independen adalah persentase kemiskinan sedangkan variabel dependen adalah tingkat kebahagiaan. Dari analisis tersebut diperolah sebuah angka hubungan dua variabel yakni sebesar 0.033, artinya bahwa hubungan keduanya sangat lemah bahkan cenderung bisa diabaikan. 

Seandainya semakin kecil tingkat kemiskinan suatu provinsi membuat tingkat kebahagiaan semakin besar maka seharusnya Provinsi Banten yang tingkat kemiskinan termasuk yang terendah (5.45 persen) seharusnya paling bahagia, kenyataannya tingkat kebahagiaan Provinsi Banten di bawah rata-rata nasional (69.83). Begitu pun jika seandainya semakin besar tingkat kemiskinan membuat tingkat kebahagiaan akan semakin kecil maka seharusnya Provinsi Maluku tidak berada di posisi kedua dengan tingkat kebahagiaan terbesar, padahal persentase penduduk miskin termasuk yang terbesar  yakni sekitar 18.45 persen.

Bersyukur dan Bahagia

Bersyukur merupakan ungkapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah subhana wataala, atas nikmat yang telah diterima. Bersyukur bisa diartikan sebagai perasaan cukup atau kepuasan terhadap kehidupan yang dijalani. Nah, dari SPTK yang dirilis oleh BPS tersebut ada data-data Indeks Kepuasan Hidup yang meliputi dua subdimensi yakni kepuasan hidup personal dan kepuasan hidup sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun