Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Nigeria, Pahlawan yang Wajib Dikalahkan

26 Juni 2018   20:31 Diperbarui: 26 Juni 2018   20:35 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa dipungkiri bahwa Messi dkk sangat berterima kasih kepada Nigeria. Kemenangan Elang Super atas Islandia di matchday kedua grup D membuat Argentina kembali punya peluang untuk lolos dari grup D. 

Tim Tango seakan orang yang tenggelam yang diselamatkan Nigeria yang kemudian bisa merangkak ke tepian. Sayang, rasa terima kasih itu "palsu" karena justru Albicileste sendiri diwajibkan menang melawan Nigeria kalau ingin memperpanjang napas. Menang atau pulang. Selang beberapa hari dari status sebagai "pahlawan" berubah menjadi lawan dan musuh nomor satu yang harus disingkirkan. Begitulah dalam benak fans Messi dan Argentina saat ini.

Beban yang diberikan kepada Messi di gelaran piala dunia ini memang begitu berat. Seakan Argentina adalah Messi dan Messi adalah Argentina. Argentina kalah seakan semua harus ditanggung Messi. Tidak heran jika semua kritikan dialamatkan kepada Sang Kapten. Kepercayaan itu masih diberikan kepadanya di partai hidup mati nanti. Messi masih dianggap Messiah oleh para pemujanya, Sang Juru Selamat yang akan hadir di tempat dan waktu yang tepat.

Messi tercatat sebagai pemain dengan penciptaan peluang terbaik di piala dunia dengan 12 peluang. Sayang, tidak satu pun yang berbuah gol. Para pemuja Messi kini telah kembali setelah berhari-hari berada di sudut terjauh di dalam goa tanpa cahaya apalagi jaringan. Apalagi, dengan kegagalan Ronaldo mengeksekusi penalti melawan Iran yang membuat timnya harus berada di bawah Spanyol di grup B. Seakan penderitaan Ronaldo adalah kebangkitan Messi.

Argentina harus mengakui bahwa mereka berada di titik nadir yang berjuang mempertahankan hidup. Tidak ada cara lain selain bangkit dan menang. Sekali lagi, tidak menang atau pulang.

Nigeria patut diwaspadai. Selain karena masalah di diri Argentina sendiri, juga karena kebangkitan dan semangat juang mereka. 

Pertemuan mereka terakhir (14/11/2017) di laga persahabatan patut menjadi pelajaran berharga. Argentina yang unggul 2-0 terlebih harus menanggung malu karena harus kebobolan 4 gol setelahnya. Ever Banega membuka keunggulan di menit ke-27 dan ditambah oleh Aguero pada menit ke-36 berhasil dibalas oleh Iheanaco (44'), Iwobi (52' dan 73'), dan Idowu (54'). Sekali lagi, semangat juang Elang Super harus diwaspadai.

Perlu diketahui juga bahwa mereka datang dengan segenap pemain bintang. Tim berjuluk Super Eagles akan mengandalkan nama-nama seperti gelandang Leicester City, Wilfred Ndidi, John Obi Mikel, striker Arsenal Alex Iwobi dan juga Victor Moses (Chelsea), serta tentunya Sang Bintang pencetak dwigol ke gawang Islandia, Ahmed Musa.

Berikut hitung-hitungan Argentina agar bisa lolos dari grup D.

1. Argentina menang melawan Nigeria dengan skor berapa pun asal Islandia kalah atau seri melawan Kroasia.

2. Islandia menang melawan Kroasia dengan selisih 1 gol asal Argentina menang melawan Nigeria dengan selisih 2 gol atau lebih.

Dari hitung-hitungan tersebut, tidak ada cara lain selain menang melawan Nigeria. Tidak hanya menang semata tetapi Messi dkk juga sebisa mungkin harus menang besar agar bisa mengamankan posisi kedua klasemen akhir grup D. Jika seri apalagi kalah maka mereka harus pulang lebih awal dan memberi selamat kepada Kroasia dan Nigeria.

Yang juga akan menjadi sorotan adalah Sang Pelatih Sampaoli. Sebelumnya diberitakan bahwa ada ketegangan di kamar ganti karena strategi Sampaoli yang tidak sesuai dengan anak asuhnya. 

Tetapi itu ditampik Sampaoli, dia menjelaskan bahwa timnya dalam kondisi solid dan siap meraih kemenangan. Sampaoli diharapkan lebih berani memainkan para pemain besar mereka dari menit awal. Pemain besar dengan klub besar seperti Di Maria, Higuain, Aguero, Biglia, dan Dybala. Mereka harus diberi kesempatan untuk bertarung habis-habisan. Tidak menang berarti pulang.

Jangan lupa saksikan mereka di tv swasta nasional pada Rabu dini hari (27/6) pukul 01.00 WIB. Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun