Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saatnya Kita Sadar Akan Pentingnya Jaminan Kesehatan

21 November 2017   06:29 Diperbarui: 21 November 2017   06:29 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.bpjs-kesehatan.go.id

"Asuransi mendadak jadi barang paling penting dan dibutuhkan ketika seseorang akhirnya dirawat di rumah sakit"

Banyak orang baru akan merasa butuh dan menyesal ketika tidak memiliki proteksi di waktu yang sangat genting. Sebut saja salah satu di antaranya tidak punya jaminan kesehatan, seperti asuransi misalnya. Padahal barang yang satu ini sewaktu-waktu bisa menjadi dewa penolong di kala mendesak. Misalnya tanpa kita duga dan prediksi harus di rawat di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan.

Jika tidak ada proteksi seperti asuransi, saya yakin saat dokter memvonis anda harus dirawat inap, di saat itu pula pikiran anda mulai berkecamuk. Entah itu mikirin makanan di rumah sakit yang tidak enak, aktivitas mencari nafkah terganggu, kegiatan dalam rumah tangga terganggu, hingga berapa lembar uang pecahan seratus ribu yang bakal melayang. Semua itu pasti langsung terpikirkan dalam sekejap, padahal sebelumnya cuek aja. Malah mungkin beranggapan fisik masih kuat ini, masih muda, lain sebagainya. Atau lebih sadis lagi, ada juga yang berpikiran badan saya yang punya, kenapa kamu yang repot.

Memang, setiap kali berbicara mengenai asuransi, banyak orang berpikirnya jangka pendek. Kebanyakan beranggapan bahwa asuransi itu hanya menguras isi kantong saja. Tiap bulan harus bayar premi yang jika dipikir-pikir lumayan juga buat nalangin kebutuhan sehari-sehari. Yah, meskipun hanya untuk 2-3 hari saja sih sebenarnya.

Itu juga kalau tinggalnya di kampung, seperti kampung halaman saya, Wakatobi. Tapi kalau buat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta misalnya, duit premi sebulan mana cukup buat kebutuhan sehari-hari. Malah mungkin di rasa kurang, harus nombok lagi.

Tak banyak orang yang berpikir jangka panjang mengenai manfaat asuransi yang sangat luar biasa. Dimana diwaktu yang sangat krusial dan terdesak, asuransi bakal tampil menjadi dewa penolong untuk anda. Yakin dan percaya saja, suatu saat manfaatnya akan anda rasakan juga bahkan ucapan terima kasih dan puja puji bakal anda tujukan padanya.

Pentingnya punya BPJS Kesehatan

Berbicara tentang asuransi ata jaminan kesehatan yang punya segudang manfaat, saya punya pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman ini mungkin bisa membuat siapapun yang membaca tulisan ini sedikit terbuka pikirannya, lebih khusus lagi buat yang masih mengganggap bahwa Jaminan Kesehatan itu belum terlalu penting.

Salah satunya akan saya ceritakan dibawah ini.

Kurang lebih 3 tahun yang lalu, di saat sedang sibuk mengejar penulisan penelitian untuk skripsi saya dan mendekati waktu seminar hasil, tiba-tiba saya menerima kabar kurang mengenakkan. Kabar itu adalah salah satu adik saya masuk rumah sakit dan dokter mengatakan harus di rawat inap selama 2 minggu.

Sebagai mahasiswa dengan kiriman bulanan pas-pasan, saat mendengar kabar tersebut, rasanya seperti dijatuhi beban berton-ton. Sejak saat itu juga, pengerjaan penulisan skripsi yang saya kerjakan mulai tersendat, karena waktu saya lebih banyak habis dijalan bolak balik mengurus keperluan adik saya yang sakit. Perlahan-lahan, penelitian pun mulai sedikit tidak terurus. Dan ujian hasil saya pun jadi tertunda.

Namun dibalik kejadian itu, ada pengalaman berharga yang saya petik. Pertama, saat kita sakit, yakin dan percaya pasti orang lain akan ikutan ribet juga. Jadi berhenti berkata "Ini badan gue, ngapain lo yang repot?".

Kedua, sebelum sakit, sebaiknya sedia proteksi jauh-jauh hari sebelumnya. Apa proteksi yang pas untuk orang sakit. Selain menjaga badan tetap sehat, ya lainnya adalah Jaminan Kesehatan.

Beruntung kala itu, saat adik saya sakit dan komunikasi dengan orang tua hampir tiap hari, akhirnya saya tahu kalau adik saya masih terdaftar di BPJS Kesehatan. Bermodal asuransi kesehatan tersebut, saya pun mencoba berkomunikasi terus dengan pegawai di rumah sakit dimana adik saya di rawat. Informasi awal yang saya terima adalah kemungkinan bakalan gratis semua, apalagi melihat golongan bapak saya sebagai PNS sebelum pensiun. Dan benar saja, di hari terakhir atau tepat 2 minggu sesuai anjuran dokter, saya pun segera mengurus semuanya. Segera saya hampiri pegawai RS dan menanyakan berapa semua biaya yang harus saya keluarkan. Dengan tersebut, pegawai tersebut menjawab : "Tidak ada yang harus dibayar pak".

Dan itu artinya "GRATIS... tis...tis...". Enak kan kalau punya jaminan kesehatan.

Bersedekah Lewat Asuransi

Memang, yang pertama itu selalu menjadi yang berat. Begitu juga dengan jaminan kesehatan alias asuransi. Tapi kalau kita ikhlas dan menganggapnya sedekah untuk membantu sesama dan sebagai penolak bala agar dihindarkan dari yang namanya "sakit", saya yakin semuanya akan menjadi terasa ringan. Apalagi jaminan kesehatan seperti BPJS menggunakan asas bergotong-royong. Artinya, sadar atau tidak, secara tidak langsung kamu yang menggunakan asuransi kesehatan (BPJS) ikut membantu sesama yang berada di pelosok daerah lain yang membutuhkan. Iuran yang dibayarkan pun masih dibawah 100 ribu sebulan, yang kalau dibagi dengan jumlah hari dalam sebulan, kamu cukup menyisihkan 2000 -- 3500 saja.

So... jangan lagi pernah menganggap asuransi atau jaminan kesehatan itu sebagai beban atau pikiran negatif lainnya, yang kadang sampai menuduh pemerintah inilah atau itulah. Atau menunggu sakit dulu baru mau mengurus jaminan kesehatan.

Menjadi Peserta JKN Semakin Mudah

Jika dulu untuk menjadi peserta JKN-KIS alias BPJS harus bolak balik mengurus banyak berkas dan menunggu antrian panjang, kini tidak perlu lagi melakukan hal yang sama. Belum lama ini BPJS meluncurkan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut. Aplikasi itu bernama Mobile JKNdan sudah bisa kamu unduh/download di Google Play atau Apple Store.

Adanya Mobile JKN ini sebagai wujud nyata komitmen BPJS Kesehtan dalam memberikan kemudahan akses dan pelayanan yang optimal bagi calon dan juga peserta BPJS. Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses beragam informasi terkait program JKN-KIS secara cepat dan mudah, dimanapun dan kapanpun, terutama via jaringan internet.

Mobile JKN (www.bpjs-kesehatan.go.id)
Mobile JKN (www.bpjs-kesehatan.go.id)
Ada beragam fitur yang dapat dipergunakan oleh peserta dalam aplikasi ini, antara lain:

Login, Masuk ke Aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.

Pendaftaran Pengguna Mobile, mendaftarkan diri anda untuk dapat menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.

Pendaftaran PBPU, mendaftarkan diri anda sebagai Peserta Bukan Penerima Upah.

Info BPJS, menampilkan informasi seputar BPJS Kesehatan.

Peserta, mencari data kepesertaan melalui nomor kartu, NIK atau No Kartu Keluarga.

Lokasi, mencari dan menampilkan peta lokasi fasilitas kesehetan berdasarkan cabang dan lokasi terdekatnya.

Cek Nomor Virtual Account, mencari No Virtual Account peserta berdasarkan NIK

Tagihan Iuran, mencari informasi mengenai tagihan peserta seperti mengecek jumlah iuran.

Notifikasi Tagihan, Notifikasi Tagihan BPJS Kesehatan.

Care Center bisa berkonsultasi dengan dokter.

Peserta Pada fitur ini terdapat informasi peserta JKN-KIS di antarannya : Nama Peserta, Kelas, Status kepegawaian, tanggal lahir dan nama faskes yang ditunjuk.

Catatan Pembayaran dan Denda

Fitur ini berisi informasi pembayaran peserta mandiri dan informasi denda yang diberikan jika ada keterlambatan pembayaran tagihan peserta. Pelayanan merupakan informasi track record pelayanan faskes seperti data riwayat jenis penyakit yang diderita oleh peserta.

Ubah Data Peserta

Disini peserta bisa melakukan perubahan data apabila ada ketidak sesuaian termasuk perubahan faskes sesuai dengan keinginan, untuk perubahan data diri harus beradasarkan data KTP yang berlaku.

Kartu Peserta

Apabila ingin mencetak kartu peserta baru, bisa dilakukan disini dengan cara menekan tombol email di pojok kiri layar, kemudian system akan mengirimkan softcopy E-ID ke email yang dipilih peserta untuk diunduh dan dicetak.

Pengaduan Keluhan

Disini peserta bisa menyampaikan keluhannya dengan menghubungi 1500400 (telepon berbayar) terkait pelayanan BPJS Kesehatan, selain itu juga peserta dapat konsultasi dengan dokter umum tanpa batasan waktu. Konsultasi bisa dilakukan pada jam kerja yaitu senin-jumat mulai pukul 07:00-20:00 waktu setempat.

Pengaturan

Peserta bisa melakukan pengaturan akunnya disini, termasuk merubah password.

Skrining Riwayat (Mobile Screening)

Melihat potensi risiko kesehatan peserta .

Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan. Kemudian, peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah di idap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta. Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu juga. Artinya, kamu nggak perlu capek-capek lagi datang ke klinik atau rumah sakit lagi.

Jika hasil skriningnya memiliki resiko rendah, maka akan diberi saran untuk menjaga pola hidup sehat, tetapi apabila resikonya sedang atau tinggi diabetes melitus, maka akan diberi nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan diarahkan ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) terdaftar untuk memperoleh tindak lanjut dari tim medis.

Lewat aplikasi ini, kamu juga dapat mengecek validasi kartu, pencetakan kartu, pengecekan tagihan iuran, perubahan alamat domisili dan Fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Apalagi yang kamu, segera install aplikasi MOBILE JKN-KIS karena ada banyak manfaat yang menantimu.

Sebagai tambahan biar kamu nggak bingung, simak baik-baik video singkat dibawah ini.


Bonus, manfaat JKN Mobile juga dapat dilihat pada video di bawah ini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun