Salah satu jawabannya adalah kurangnya pemahaman akan dunia asuransi. Hal ini didukung dengan sikap acuh dan seringkali menjawab tidak butuh atau belum butuh karena fisik masih kuat. Masalah lainnya lagi karena asuransi manfaatnya tidak dirasakan langsung, tidak seperti kendaaran yang ketika dibeli sudah bisa langsung dirasakan manfaatnya.
Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus segera di ubah. Memang asuransi tidak langsung dirasakan manfaatnya, tapi ketika kita dalam keadaan terjepit atau butuh dana, peran asuransi akan terasa sekali termasuk dalam urusan biaya pendidikan.
So... masih mau mikir lagi kalau asuransi itu tidak penting ditengah biaya pendidikan yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang lumayan tinggi. Atau memilih untuk membiarkan “Masa Depan Anak” hilang begitu saja. Hanya anda yang tahu jawabannya.
Makassar, 17 Oktober 2016
Facebook : Arif Rahman
Twitter : Arif Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H