Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Mulai Hilang dari Indonesia

17 April 2016   23:56 Diperbarui: 18 April 2016   09:56 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika melakukan kesalahan, seperti terlambat apel dan terlambat masuk kelas, maka siap-siap hukuman menanti. Hukumannya pun nggak main-main, seperti mengisi air bak kamar mandi/WC sampai penuh, mengumpulkan pasir atau batu dalam jumlah tertentu, dicubit dipinggang sampai merahnya kebangetan, bahkan siap-siap dijemur sambil menghormat bendera merah putih.

Itu belum seberapa, kadang juga menerima hukuman yang lebih ekstrim, yaitu tangan atau kaki kena pukul. Biasanya dipukul menggunakan mistar panjang, balok kayu yang tebalnya sama dengan dua jari, dan nggak kalah menakutkan adalah dipuku pakai bambu (yang ini sakitnya minta ampun). Yang tak kalah menakutkan adalah hukuman yang diterima ditambah lagi oleh orangtua saat sampai dirumah.

Coba bandingkan dengan yang terjadi sekarang ini.

Dari gambaran di atas, baik berupa foto dan juga cerita, semuanya mengajarkan kepada kita untuk belajar tata krama. Tak hanya itu saja, juga mengingatkan kita semua agar selalu siap menerima segala konsekuensi yang datang. Bahkan dengan ikrar tanpa kata. "Bahwa kami ingin diajari menjadi manusia".

Semoga kita kembali menjadi bangsa yang tahu tata krama pada yang tua, dan mengerti bahwa menjaga adab dan sopan santun bukanlah bagian dari keprimitifan.

Cerita Anak Pensiunan Guru
Makassar, 09 April 2016

Sumber Gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun