Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Pesona Alam Wakatobi

28 Maret 2015   20:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_375422" align="aligncenter" width="480" caption="Puncak Tomia, Sumber Foto : pemandangan.fotoindonesia.com/tomia.html"]

1427555302685957909
1427555302685957909
[/caption]

Hehehe... Jangan kaget ya, karena bukan hanya Bogor aja kok yang terkenal akan puncaknya. Di daerah saya pun memiliki puncak meskipun gak sama tingginya dengan yang di Bogor. Bagi pecinta keindahan alam, khususnya landscape saya sarankan untuk mengunjungi daerah ini. Sayang loh... jika tidak diabadikan keindahannya dengan lensa kamera.

[caption id="attachment_375424" align="aligncenter" width="567" caption="Safana Mini Puncak Tomia, Sumber Foto : www.kakabantravelservices.com"]

14275553891529169198
14275553891529169198
[/caption]

Selain disuguhi akan keindahan sunsetnya, disana juga anda bisa menyaksikan hamparan safana mini seperti yang ada di Lombok. Di sisi lain anda bisa menikmati keindahan beberapa pulau kecil dan besar yang berada tepat di hadapan puncak tersebut. Sungguh sebuah pemandangan yang indah dan sayang kalau di lewatkan begitu saja.

[caption id="attachment_375426" align="aligncenter" width="480" caption="Sunset dari Puncak Tomia, Sumber Foto : www.twicsy/i/SAmnWb (Madalkatiri)"]

14275555341825842350
14275555341825842350
[/caption]

Dari atas bukit anda bisa menyaksikan pemukiman warga yang berada di bawahnya. Sebuah panorama alam yang terlihat indah nan eksotis yang terhampar dengan begitu natural. Bahkan terlihat bagaikan lukisan tiga dimensi yang hidup dan akan selalu menyajikan pemandangan alam yang indah, seindah kehidupan masyarakat lokal yang selalu harmonis.

Bukan hanya itu saja, Wakatobi juga menyimpan pesona lain yang bisa memikat daya tarik para wisatawan. Pesona tersebut tak lain adalah kuliner khas. Sayang jika terlewatkan begitu saja dan tidak cicipi saat Anda mengunjungi Wakatobi. Makanan kuliner khas ini merupakan panganan lokal asli khas Wakatobi, khususnya pulau Tomia dan bila dibandingkan dengan kuliner khas daerah lain, panganan khas Tomia tidak akan kalah loh. Gak percaya! Silahkan Anda coba jika nanti berkunjung ke Wakatobi, khususnya ke pulau Tomia.

[caption id="attachment_375428" align="aligncenter" width="563" caption="Kasoami dan Huhu-Hugu, Sumber Foto : www.pikiran-rakyat.com"]

1427555614443270110
1427555614443270110
[/caption]

Kuliner khas yang dimaksud adalah Kasoami dan Hugu-Hugu. Adapun bentuknya seperti kerucut, namun rasanya akan membuat Anda terkejut. Kok bisa? Ya pasti bisa, karena bagi wisatawan yang sudah pernah mencicipinya mengatakan bahwa rasanya seperti roti tawar, gurih, kenyal, dan nikmat. Sedangkan bagi masyarakat Tomia, panganan khas ini sudah menjadi bagian dari makanan pokok. Bahkan sejak dahulu sebelum masyarakat mengenal nasi. Jika dahulu makanan ini hanya disajikan terbatas yakni dirumah saja, maka saat ini sudah bisa dinikmati di mana saja. Karena seiring berkembangnya jaman, makanan khas ini sudah banyak dijajakan.

Untuk mendapatkannya sudah sangat mudah kok. Gak perlu lagi harus berkunjung ke rumah-rumah warga jika ingin mencicipinya. Anda akan menemukannya di banyak tempat, seperti di pasar pagi, pasar sore, pasar sentral, pasar malam, penjual keliling, bahkan di pelabuhan pun sudah banyak yang menjualnya. Mudah kan, malah gak pake ribet!

Sampai disini dulu ya... ulasannya. Semoga dapat memberikan manfaat bagi semuanya. Salam

Makassar, 28 Maret 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun