Mohon tunggu...
KIKI
KIKI Mohon Tunggu... Lainnya - loving soul

an ever-evolving writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Sebagai Anisa

8 Desember 2021   12:10 Diperbarui: 1 Juni 2024   15:15 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat pada tanggal satu Oktober, Anisa lahir dengan keadaan sempurna bagi sang ibu. Anisa tumbuh menjadi anak perempuan yang tangguh dan taat kepada kedua orang tua. Setiap harinya, selalu ada nasihat ibu yang diberikan untuk Anisa. Berharap, Anisa dapat hidup dengan rasa aman di tengah keadaan dunia yang sudah sangat berantakan.

“Anisa, pakai rok panjang, ya, Nak,” ucap ibu ketika Anisa berusia delapan tahun. Saat itu, ibu sangat khawatir jikalau Anisa berangkat ke sekolah tidak memakai rok yang cukup panjang. Sebab, ibu baru saja membaca berita bahwa ada seorang anak perempuan yang dilecehkan oleh gurunya sendiri.

“Anisa, sebelum magrib harus sudah ada di rumah, ya, Nak,” ucap ibu ketika Anisa berusia tiga belas tahun. Saat itu, Anisa mulai sibuk dengan tugas kelompok dan sering pulang terlambat. Ibu begitu khawatir sebab anak desa sebelah ditemukan tewas setelah diperkosa oleh sekelompok lelaki dewasa pada malam hari. Sejak hari itu, Anisa selalu dinasihati bahwa tak baik perempuan masih di luar rumah jika sudah malam.

“Anisa, pakai pakaian yang sopan, Nak,” ucap ibu ketika Anisa berusia delapan belas. Saat itu, Anisa berkaca dengan keheranan, sebab ia sudah kenakan pakaian berlengan panjang. Saat hendak pergi bermain, ibu berlari kecil memberikan jaket dan berkata, “Pakai jaketnya ya, supaya lebih aman.”

“Anisa, pesan ibu, selalu jaga diri ya, Nak.” Adalah pesan terakhir dari mulut ibu yang meninggal tak lama setelah Anisa resmi menjadi mahasiswi. Sekarang, Anisa hanya tinggal bersama bapak sekarang.

Seorang anak perempuan dilecehkan setelah meminum hidangan yang diberi obat tidur.

Jemaah perempuan yang sedang shalat di masjid menjadi korban pelecehan seksual.

Seorang ayah memerkosa anak kandungnya yang masih belia.

Judul pada pemberitaan tersebut begitu menyakitkan untuk dibaca, bukan? Naasnya, judul pada pemberitaan terakhir merupakan liputan dari apa yang terjadi pada Anisa kemarin malam. Anisa yang tertidur dengan sepasang piama biru berlengan panjang, ditutupi selimut sebab tak mampu melawan dinginnya malam, mengunci pintu kamar karena pesan ibu untuk selalu menjaga diri. 

Anisa mana pernah berpikir, kalau ketidakamanan yang selama ini dikhawatirkan oleh ibunya ada di rumah. Ayahnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun