Mohon tunggu...
Archangela Girlani Viditiviana
Archangela Girlani Viditiviana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru di SD Negeri Tempelwetan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif di SD Negeri Tempelwetan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk

13 Februari 2023   08:52 Diperbarui: 13 Februari 2023   08:56 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DISUSUN OLEH :

ARCHANGELA GIRLANI VIDITIVIANA

CGP ANGKATAN 7

SD NEGERI TEMPELWETAN

KECAMATAN LOCERET

KABUPATEN NGANJUK

Budaya positif merupakan nilai positif yang diterapkan di sekolah untuk menumbuhkan motivasi intrinsik pada diri siswa yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti yang luhur sehingga terwujud profil pelajar pancasila. Mutu dari sekolah dapat dilihat dari budaya positif yang hidup dan dikembangkan warga sekolah. Budaya positif yang ada di sekolah akan membantu pencapaian visi sekolah. Untuk mewujudkan visi sekolah, peran guru yang merupakan ujung tombak kualitas pendidikan di sekolah memegang peranan penting.

Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang siswa secara holistik, aktif berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila, oleh karena itu guru penggerak merupakan ujung tombak untuk menciptakan budaya positif di sekolah dengan melakukan pembiasaan - pembiasaan yang positif, disiplin positif dengan ilmu yang didapatkan dalam pendidikan guru penggerak yaitu kebutuhan dasar dari manusia, motivasi perilaku manusia, keyakinan kelas, posisi kontrol restitusi dan tahapan pada segitiga  restitusi.

Keterkaitan Pemikiran Ki Hajar Dewantara akan diwujudkan dengan peran dan nilai guru penggerak dan guru penggerak akan menciptakan visi yang perwujudannya melalui tahapan bagja dalam pelaksanaannya harus dibarengi dengan budaya positif.

Jika kita sebagai pendidik memahami dengan benar pemikiran dari Ki Hajar Dewantara maka budaya positif  di sekolah dapat tercipta dalam menuntun murid yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman. Visi yang sekolah yang kita susun yang perwujudannya melalui beberapa tahapan dalam bagja dapat terwujud jika budaya positif sudah terbentuk di sekolah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun