Mohon tunggu...
Arce Hadisa
Arce Hadisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Abadi dalam Pena

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budaya Tanam Pohon Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Lingkungan

30 Desember 2023   12:16 Diperbarui: 30 Desember 2023   12:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerima Beasiswa Sobat Bumi-Politeknik Negeri Kupang, kembali melakukan aksi sobat bumi yang bermanfaat untuk lingkungan pada tanggal 18 desember 2023. Tema yang diusung oleh Pertamina pada aksi kali ini yaitu, "GEMES (Gerakan Mengurangi Emisi Dari Desa)" untuk memperingati ulang tahun Pertamina yang ke-66 tahun. Sesuai dengan tema kegiatan yaitu gerakan mengurangi emisi dari desa, kegiatan ini dilakukan di desa. Adapun Desa yang menjadi sasaran oleh Sobat Bumi Kupang yaitu desa Pukdale, yang berlokasi di Kec. Kupang Timur, Kab. Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Pertamina memberikan dua opsi untuk aksi sobat bumi kali ini yaitu, aksi tuntaskan sampah dan aksi menanam pohon. Berdasarkan dua opsi pilihan kegiatan tersebut, Sobat Bumi Kupang memilih melakukan aksi tanam pohon dengan tujuan memperbanyak jumlah pohon yang dapat mengurangi emisi di Desa Pukdale. Penanaman pohon juga dilakukan guna memanfaatkan banyak lahan kosong yang hanya ditumbuhi semak belukar dan rumput liar di Desa Pukdale. Penanaman pohon ini tentu akan menambah kawasan hijau. Selain itu, aksi tanam pohon ini dilakukan mengingat masyarakat di Desa Pukdale rata-rata menggunakan bahan bakar fosil untuk memompa air dari sumur. Aktivitas seperti itu kerap menghasilkan gas berbahaya seperti karbon dioksida(CO2), juga dapat meningkatkan pemanasan global. Lalu terkait sampah, sepanjang jalan dan sungai di Desa Pukdale tidak terdapat sampah yang berserakan. Hal ini dikarenakan warga desa mengelola sampah secara mandiri, sehingga tidak menyebabkan penumpukan sampah atau limbah. Dapat dikatakan Desa ini sangat menjaga kebersihan lingkungan. 

Menanam pohon adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Pohon memiliki banyak manfaat untuk kelangsungan hidup manusia seperti menyerap air hujan, mencegah terjadinya banjir dan yang paling penting pohon dapat menyerap karbon dioksida sekaligus penghasil udara bersih yang dibutuhkan makhluk hidup. Pohon juga dapat mengurangi erosi tanah dan membantu menjaga kualitas air dengan menyerap air hujan dan menyaringnya sebelum mencapai saluran air. Dengan demikian, menanam pohon bukan hanya investasi dalam keberlanjutan lingkungan, tetapi juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. 

Dalam kegiatan aksi ini, masyarakat di Desa Pukdale yang berpartisipasi sebanyak 33 orang dengan anak-anak sebanyak 10 orang, pemuda 17 orang dan orang tua 6 orang. Jenis pohon yang ditanam adala pohon Trembesi dan Jati Putih dengan jumlah bibit masing-masing jenis pohon sebanyak 50 pohon. Kedua bibit pohon ini memiliki tinggi 10 cm. Lokasi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah lahan milik warga seluas 250 meter persegi, dengan jarak tanam antar pohon sejauh 5 meter. 

Trembesi adalah pohon yang memiliki beragam manfaat untuk lingkungan. Salah satunya yaitu mampu mengurangi emisi karbon. Hasil kajian menunjukkan satu pohon trembesi memiliki daya serap CO2 sebanyak 28,5 ton/tahun. Selain itu, akar pohon trembesi membantu mengurangi erosi tanah karena dapat menahan tanah dengan baik. Pohon ini juga berperan dalam peningkatan kesuburan tanah dengan menyediakan sumber nitrogen tambahan yang dibutuhkan tanaman sekitar. Dari perspektif lingkungan, pohon trembesi membantu menyaring polutan udara dan menciptakan microhabitat yang mendukung keanekaragaman hayati. Dengan manfaatnya yang beragam, pohon trembesi dapat menjadi elemen penting dalam upaya konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. 

Selain pohon trembesi, pohon jati putih juga adalah jenis pohon yang akarnya mampu menyerap air. Akar jati putih yang kuat membantu mengikat tanah dengan baik sehingga mengurangi risiko erosi tanah. Seperti pohon pada umumnya, jati putih berperan dalam menyerap karbon dioksida dari udara selama proses fotosintesis, yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Jati putih juga merupakan kayu yang kuat, tahan terhadap serangan hama, dan tahan terhadap pembusukan. Kayunya digunakan dalam kontruksi, pembuatan perabot, dan berbagai produk kayu lainnya. Dengan demikian, penanaman jati putih juga diharapkan dapat menjadi tanaman produktif di Desa Pukdale. 

Aksi ini bukan hanya sekedar menanam pohon, tetapi juga ada edukasi terkait cara menanam pohon, cara merawat dan manfaat dari dua jenis pohon yang ditanam. Selain itu, agenda lanjutan setelah kegiatan menanam pohon adalah sesi kuis, untuk mereview kembali materi yang sudah dipaparkan. Warga desa Pukdale sangat antusias dengan kegiatan yang Sobi Kupang lakukan. Bukan hanya orang tua tetapi tapi juga anak-anak juga begitu antusias. Dalam kuis ini pemenang diberikan hadiah berupa botol air minum. Sobat Bumi Kupang memilih hadiah ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Dengan begitu diharapkan produksi sampah botol plastik sekali pakai menjadi berkurang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun