doc: kemlu.go.id
Upacara peringatan Dirgahayu Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74 telah usai dilaksanakan. Semua Aparatur Sipil Negara (ASN) baik di tingkat pusat hingga di tingkat daerah berduyun-duyun dalam rangka menyemarakkan kegiatan tersebut.Â
Bahkan sebelum dilaksanakan kegiatan upacara, sebagian besar instansi pemerintah membuat acara baik bertajuk lomba, permainan, maupun yang semacam dengan itu. Tujuannya tidak lain adalah dalam rangka menyambut hari yang sarat dengan perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu yaitu Peringatan Hari Kemerdekaan.
Sungguh momen upacara 17 Agustus menjadi saat dimana segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) atau yang akrab disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) menunjukkan eksistensinya sebagai abdi negara.Â
Sehingga, tak heran pada bulan Agustus ASN kerapkali menunjukkannya dengan berbagai wujud dan cara masing-masing instansi, melalui berbagai macam program kegiatan. Program kegiatan tersebut menjadi sebuah kewajiban bagi instansi pemerintah setiap tahunnya dalam menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Â Kemerdekaan RI.
Disadari atau tidak selama ini, peringatan HUT Kemerdekaan RI hanya sebatas seremonial saja. Mengapa demikian. karena ketika momen 17 Agustus telah usai, para Aparatur Sipil Negara (ASN) melewatkannya begitu saja, tak melihat esensi yang sebenarnya dari peringatan kemerdekaan RI tersebut.Â
Mereka tampak bersuka cita dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI. Akan tetapi, tak mengambil nilai-nilai nasionalisme dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI tersebut.Â
Faktanya bisa dilihat dari kinerja ASN yang biasa-biasa saja tanpa ada progress yang signifikan dalam kualitas kinerja. Hal ini, tentu menjadi tolok ukur kegagalan ASN dalam memahami nilai-nilai nasionalisme.
Jika para pahlawan berjuang dengan segenap darah dan air mata demi merebut kemerdekaan di masa lalu, menunjukkan bahwa para pahlawan benar-benar cinta tanah air.Â
Mereka tak mau penjajah dengan semena-mena mengeruk hasil bumi dan membinasakan warga Indonesia yang tak bersalah kala itu. Â
Mereka rela meregang nyawa karena kecintaannya pada republik ini yaitu Indonesia. Dengan gagah berani, mengangkat senjata menumpas penjajah, sang pembuat kekacauan dan kesengsaraan.
Begitu besar rasa Nasionalisme (paham cinta tanah air) pahlawan dalam rangka membebaskan negara ini dari belenggu penjajah.Â
Mereka tak peduli apa yang didapatkan kala negara ini telah merdeka, mereka tak peduli apakah dibayar atau tidak oleh negara, dan mereka tak peduli pahit getirnya perjuangan. Mereka hanya butuh satu kata yakni "Merdeka.".
Menjadi berbanding terbalik, pada era sekarang dimana setiap ASN hanya tampak memaknai kemerdekaan sebatas peringatan saja. Tanpa ada nilai-nilai yang bisa didapatkan dari peringatan tersebut.Â
Disadari atau tidak bisa dibuktikan dalam kinerja ASN itu sehari-hari, apakah masih terus berjuang dalam mengisi kemerdekaan atau hanya mencari penghasilan semata sebagai ASN tanpa mempedulikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
 Berkali-kali ditemukan pelayanan pemerintah kurang baik, laporan kinerja ASN kurang baik, bahkan temuan-temuan tindak pidana yang dilakukan oleh ASN berkenaan dengan pelayanan.
Bukan itu saja, saat ini ASN cenderung lebih lemah dalam pelayanan daripada pihak swasta. Swasta mampu memberikan inovasi dan kreatifitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Â
Sementara instansi pemerintah hanya bisa meniru pihak swasta sedikti demi sedikit, tanpa memikirkan inovasi apa yang harus diciptakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Artinya, secara kualitas, pelayanan swasta lebih baik daripada kedinasan instansi pemerintah.
Tentu ini menjadi sebuah gambaran bahwa mentalitas ASN era setelah kemerdekaan berbeda dengan era pahlawan  sebelum kemerdekaan.. ASN saat ini lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan umum.Â
Misalnya saja, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat jika sudah mendekati jam pulang, seringkali ditolak dengan alasan tertentu. Padahal, pelayanan masyarakat adalah tugas abdi negara selaku pelayan.Â
Bukan itu saja, ketika tugas menumpuk dan diharuskan untuk lembur kerapkali ASN menuntut gaji lembur. Ketika tidak diberikan uang lembur mereka tidak mau menyelesaikan tugasnya.
Fenomena semacam ini, bukanlah tertutup, tapi sudah menjadi rahasia umum dan diketahui banyak orang, bahwa ASN era sekarang lebih melihat segala sesuatunya dengan materi khususnya gaji.Â
Sehingga setiap tahun saat ada perekrutan PNS, peminat yang daftar pun luar biasa banyaknya. Mereka mayoritas mengejar gaji dan penghidupan yang layak manakala diterima sebagai PNS.Â
Namun, jarang sekali ditemukan ASN yang benar-benar tulus mengabdikan dirinya untuk negara. Pasti tujuan utama pelamar mendaftar PNS adalah untuk mengejar kehidupan yang lebih nyaman dan terjamin.
Mindset ASN perlu diluruskan kembali berkenaan dengan peringatan HUT RI ke- 74 pada tahun 2019 ini melalui kegiatan upacara diharapkan agar kembali memaknai nilai-nilai nasionalisme yang nantinya akan diterapkan dalam setiap kinerjanya sebagai abdi negara yang memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat dan mengabdikan dirinya untuk negara dengan segala konsekuensinya secara tulus dan ikhlas tanpa pamrih.
Menata niat menjadi hal yang utama bagi ASN, dengan niat yang tulus ikhlas dalam rangka berjuang sebagai garda depan pelayanan negara. Selalu disiplin dalam bekerja dan mampu menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai ASN dengan baik.Â
Artinya, mampu menghandel tanggung jawabnya sesuai dengan bagiannya masing-masing. Ditambah tugas-tugas lainnya yang bisa membantu dalam mewujudkan ASN yang benar-benar berkualitas.
Inovasi dan kreativitas ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat harus segera diwujudkan. Melalui peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 ini diharapkan menjadi awal dari progress ASN dalam memahami makna dan nilai peringatan kemerdekaan RI.Â
Agar ke depan negara Indonesia semakin maju dan bangkit menjadi negara yang benar-benar dirindukan oleh rakyatnya. Tentu itu tidaklah mudah, ASN selaku pelayan masyarakat harus tetap menjaga kinerjanya sesuai nilai-nilai nasionalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H