Peristiwa di Fakultas Ushuludin UIN Sunan Ampel Surabaya tentu menjadi bahan pertimbangan bagi kalangan mahasiswa Ushuluddin. Bagi mereka yang notabene adalah para akademisi dalam teologi islam nama “Tuhan Membusuk” hal itu tak menjadi masalah. Akan tetapi, berbeda jika masyarakat pada umumnya yang notabene bukan para akademisi, tentu akan memaknai “Tuhan Membusuk” sebagai sesuatu penistaan terhadap agama. Perbedaaan ilmu dan pemahaman inilah yang seringkali memicu kontroversi baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Begitu pula seseorang yang bernama Tuhan yang belakangan ini muncul di daerah Banyuwangi. Bagi kalangan akademis hal tersebut tak menjadi masalah selama dia tidak mengkultuskan dirinya sebagai Tuhan. Tetapi bagi masyarakat umum hal tersebut tentu menjadi hal yang sangat membahayakan bagi kehidupan beragama. Background pendidikan dan pemahaman menjadi sesuatu yang perlu diberi batasan, agar tidak saling bertubrukan sartu sama lain. Tuhan, apalah arti sbuah nama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H